Arti dari Bulan Agustus dalam Bahasa Jepang


Bulan Agustus dalam Bahasa Jepang

Bulan Agustus dalam bahasa Jepang disebut sebagai “hachigatsu”. Pada kalender Jepang, bulan Agustus dianggap sebagai salah satu bulan yang penting dan bahkan dianggap sebagai bulan paling meriah dalam setahun. Karena bulan Agustus menandai berakhirnya musim panas dan awal dari musim gugur di Jepang. Selain itu, bulan Agustus juga dipenuhi dengan banyak perayaan dan festival yang meriah.

Salah satu perayaan terbesar di bulan Agustus adalah Obon, festival tahunan yang diadakan untuk menghormati dan memuliakan roh-roh nenek moyang Jepang. Festival ini diadakan selama tiga hari pada minggu kedua di bulan Agustus dan saat ini dianggap sebagai waktu istirahat yang diperpanjang bagi kebanyakan pengusaha Jepang. Selain itu, terdapat juga perayaan lain seperti festival kembang api, panggilan wisata “Tokyo Bay Labor Fest” dan banyak lagi lainnya.

Selain festival dan acara, bulan Agustus juga dipenuhi dengan kegiatan keagamaan. Di Jepang, bulan Agustus dianggap sebagai waktu yang cukup sakral dan diyakini sebagai waktu untuk memuliakan dan menopang semua makhluk hidup yang sudah meninggal. Salah satu kegiatan utama dalam bulan Agustus adalah pemakaman bagi mereka yang telah meninggal, sering kali mengalami lonjakan, sehingga dalam banyak keluarga, bulan Agustus merupakan waktu kumpul keluarga dan alam bawah sadar untuk memuliakan nenek moyang mereka.

Setiap daerah di Jepang memiliki cara sendiri dalam merayakan bulan Agustus, dimana tidak jarang masing-masing daerah tersebut merayakan festival dengan cara yang sangat khas. Sebagai contoh, di kota Nagoya, perayaan “Matsuri” di mana warga kenakan kostum kuno dan membuat pertunjukan dengan drum untuk menciptakan nuansa meriah dalam perayaan tersebut.

Secara keseluruhan, bulan Agustus merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh penduduk Jepang karena sangat meriah dengan banyak festival, acara keagamaan, dan kegiatan lainnya yang memperingati bulan sakral ini. Meskipun bulan Agustus telah berlalu, para penduduk Jepang masih menyimpan kenangan indah melalui foto dan video perayaan yang diabadikan sebagai kenangan dalam diri mereka.

Sejarah Perayaan Nasional Obon di Bulan Agustus


Perayaan Obon di Bulan Agustus

Obon, yang juga dikenal sebagai Festival Ullambana, adalah perayaan tahunan Jepang yang digelar pada bulan Agustus. Festival ini merupakan perayaan penting bagi umat Budha Jepang, yang secara resmi dimulai pada hari ke-13 bulan ke-7 kalender Jepang dan berlangsung selama tiga hari.

Awalnya perayaan Obon ini berasal dari tradisi Buddhisme di China dan diperkenalkan di Jepang sekitar abad ke-7 M. Masyarakat Jepang percaya bahwa selama perayaan ini, roh-roh leluhur mereka kembali ke rumah jasanya untuk berkunjung dan mereka harus menyambut para roh tersebut dengan penuh hormat dan kehangatan.

Perayaan Obon biasanya dimulai dengan menyala lampu kenduri Obon dari samping pohon penyucian atau Rakkan. Pohon penyucian ini adalah tempat suci yang dihormati sebagai titik pertemuan antara alam dan spiritual. Sebuah upacara pembukaan biasanya akan diadakan pada malam pertama festival dengan pemimpin upacara membuka festival dan memberi ceramah tentang arti pentingnya perayaan Obon.

Obon juga merupakan waktu bagi keluarga untuk berkumpul dan bersama-sama menikmati makanan yang lezat dan kegiatan budaya seperti sembahyang dan tarian tradisional Bon Odori. Selama festival ini, orang juga akan mengunjungi keluarga dan makan bersama-sama untuk memperingati memori dan menghormati roh-roh leluhur mereka.

Perayaan Obon juga menjadi waktu yang penting bagi orang Jepang untuk beristirahat dari pekerjaan sehari-hari. Banyak tempat-tempat wisata di Jepang juga menawarkan kegiatan tur dan budaya selama festival ini. Para turis juga akan datang ke Jepang pada waktu ini untuk mengalami dan memahami tradisi yang diadakan selama perayaan Obon.

Meskipun perayaan Obon ini lebih sering disebut sebagai perayaan keluarga, namun juga memiliki makna spiritual bagi umat Buddhis Jepang. Perayaan Obon adalah waktu untuk merayakan, berdoa, menghormati leluhur serta kehadiran roh-roh mereka.

Begitulah sejarah perayaan Nasional Obon di bulan Agustus yang lazim di Jepang. Sebuah perayaan budaya yang memiliki makna spiritual yang sangat kuat bagi orang Jepang.

Tradisi Unik dalam Perayaan Festival Tanabata di Bulan Agustus


Tradisi Unik dalam Perayaan Festival Tanabata di Bulan Agustus

Bulan Agustus menjadi bulan penting bagi masyarakat Jepang karena ada acara perayaan Festival Tanabata yang diadakan setiap tahun. Perayaan ini diadakan pada tanggal 7 Agustus dan dirayakan di seluruh Jepang dengan berbagai jenis tradisi yang unik dan menarik. Yuk, mari kita simak tradisi unik dalam perayaan Festival Tanabata di bulan Agustus berikut ini!

1. Memasang Hiasan Aksesoris di Pohon Bambu (Tanzaku)

Salah satu tradisi yang paling sering dilakukan dalam perayaan Festival Tanabata adalah memasang hiasan aksesoris berupa kertas berwarna-warni yang disebut dengan Tanzaku di pohon bambu. Pohon bambu dianggap sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan. Orang Jepang menuliskan harapan mereka pada kertas tanzaku yang kemudian diikat di pohon bambu tersebut. Harapan-harapan tersebut berkisar dari hal-hal kecil seperti berharap hujan turun di akhir pekan, hingga cita-cita besar seperti lulus ujian masuk perguruan tinggi.

2. Memakai Kimono

Kimono adalah baju tradisional Jepang yang masih digunakan hingga saat ini. Pada saat Festival Tanabata, banyak orang Jepang yang mengenakan kimono. Pria biasanya memakai baju atasan berupa kimono warna gelap dengan saku yang besar dan celana model Jepang berupa hakama. Sedangkan wanita memakai kimono yang lebih berwarna-warni, rumbai, dengan ikat pinggang yang indah.

3. Makan Kue Berbentuk Bintang

Kue yang biasa dimakan selama perayaan Festival Tanabata adalah kue berbentuk bintang. Kue ini dibuat dari bahan tepung ketan dengan isi manis yang bervariasi seperti kacang merah, kacang hijau, atau adzuki. Kue tersebut dihiasi dengan bahan-bahan berwarna seperti jelly atau kacang-kacangan. Ada juga kue berbentuk tangga atau tempat duduk, yang dilempar ke atas (dalam arti tidak dimakan). Mereka yang berhasil menangkap kue tersebut dalam satu kali lemparan dianggap beruntung selama satu tahun ke depan.

4. Menonton Kembang Api

Dalam waktu yang sama dengan perayaan Festival Tanabata, biasanya diadakan pula pertunjukan kembang api. Pertunjukan kembang api di Jepang sangat memukau dengan warna-warni yang mempesona. Orang Jepang menonton pertunjukan kembang api sambil menikmati makanan khas yang dijual di sekitar lokasi perayaan, seperti Yaki soba, Okonomiyaki, dan takoyaki.

Nah, itulah beberapa tradisi unik dalam perayaan Festival Tanabata di bulan Agustus. Selain tradisi-tradisi di atas, masih ada banyak tradisi lainnya yang tak kalah menarik. Kirimkan harapanmu di tanzaku, pakailah kimono, makanlah kue berbentuk bintang, dan saksikan pertunjukan kembang api bersama keluarga atau teman-temanmu!

Fenomena Langit Yoiyama di Kota Kyoto saat Bulan Agustus


Fenomena Langit Yoiyama di Kota Kyoto saat Bulan Agustus

Saat bulan Agustus tiba, Kota Kyoto di Jepang menjadi tujuan wisata yang sangat populer. Ada banyak hal yang membuat bulan Agustus menjadi bulan yang sangat dinantikan oleh wisatawan dari seluruh dunia. Salah satu fenomena alam yang paling menonjol adalah Yoiyama Festival atau sering juga disebut Gion Festival. Berlangsung selama bulan Juli dan Agustus, festival ini membuat Kota Kyoto semakin ramai dan meriah.

Yoiyama Festival menawarkan banyak hal menarik bagi pengunjung di Kota Kyoto. Selain menampilkan parade karnaval dengan kostum tradisional, festival ini juga menampilkan penari, musisi, dan kembang api yang memukau. Namun, salah satu hal yang paling menarik dari festival ini adalah fenomena langit Yoiyama.

Fenomena langit Yoiyama terjadi pada malam-malam selama festival. Pada saat itu, langit Kota Kyoto dipenuhi oleh ratusan kertas lampion berwarna-warni. Lampion-lampion ini dipasang di sepanjang jalan dan taman di seluruh kota. Wisatawan dapat berjalan-jalan menikmati keindahan lampion-lampion ini dan merasakan atmosfer yang benar-benar magis. Jika Anda mengunjungi Kota Kyoto selama musim panas, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat Yoiyama Festival dan mengagumi keindahan langit Yoiyama.

Fenomena langit Yoiyama memang sangat indah dan menakjubkan. Namun, yang perlu Anda ketahui adalah bahwa Yoiyama Festival merupakan acara yang sangat populer, jadi pastikan Anda datang lebih awal jika Anda ingin mendapatkan tempat yang bagus untuk melihat parade karnaval atau kembang api. Jangan lupa juga untuk membawa kamera Anda untuk menangkap momen-momen indah dan unik selama festival.

Bagi wisatawan yang suka belanja, Yoiyama Festival juga menawarkan banyak toko dan stan yang menjual makanan dan souvenir khas Jepang. Anda bisa mencoba berbagai jenis makanan lezat, seperti takoyaki, okonomiyaki, dan dango. Selain itu, Anda juga bisa membeli barang-barang unik seperti kerajinan tangan, mainan tradisional, dan kain khas Jepang seperti yukata dan kimono. Festival ini benar-benar menawarkan pengalaman wisata yang lengkap.

Jadi, jika Anda ingin merayakan liburan yang tidak terlupakan di Jepang, kunjungi Kota Kyoto selama bulan Agustus dan nikmati keindahan fenomena langit Yoiyama. Kota ini memang terkenal dengan keindahannya sepanjang tahun, tetapi bulan Agustus adalah waktu terbaik untuk menikmati semua keunikan dan pesonanya.

Berbagai Tarian Tradisional Bon Odori yang Dipentaskan di Bulan Agustus


Tari Bon Odori

Saat bulan Agustus tiba, masyarakat Jepang mempersiapkan diri untuk merayakan Bon festival. Salah satu kegiatan yang sangat dinantikan saat festival ini adalah Bon Odori, sebuah tarian tradisional yang dipentaskan di seluruh Jepang. Tari Bon Odori sangat populer karena diiringi oleh musik yang menyenangkan dan gerakan yang mudah diikuti. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai tarian tradisional Bon Odori yang dipentaskan di seluruh Jepang.

Tarian Awa Odori


Tarian Awa Odori

Tarian Awa Odori berasal dari kota Tokushima yang terletak di Pulau Shikoku. Tarian Awa Odori dipentaskan oleh lebih dari 100.000 penari setiap tahunnya. Tarian ini dimulai pada abad ke-16 sebagai tarian penghormatan untuk pengunjung yang datang ke kota Tokushima. Tarian ini sering diidentikan dengan kostum mereka yang terdiri dari topi jerami, yukata, obi, dan kaki terompet kuning atau merah.

Tarian Shishimai


Tarian Shishimai

Tarian Shishimai berasal dari daerah Tohoku yang merupakan bagian dari Honshu. Tarian ini menggambarkan seekor singa Jepang yang mengalahkan setan di dalam sebuah cerita rakyat. Pakaian penari meniru garis-garis singa dan memiliki sisi menyeramkan dan lucu. Tarian Shishimai ditarikan oleh tim penari dalam jumlah lebih dari sepuluh di seluruh daerah Tohoku. Setiap kelompok penari memiliki kostum dan alat musik mereka sendiri.

Tarian Tanko Bushi


Tarian Tanko Bushi

Tarian Tanko Bushi berasal dari daerah pertambangan batu bara di Fukuoka. Tarian ini bercerita tentang pekerja tambang batu bara dan gaya hidup mereka yang keras. Pakaian penari sangat sederhana dan menggambarkan seragam kerja para pekerja tambang. Tarian ini dipentaskan oleh kelompok penari yang terdiri dari pria dan wanita dan biasanya ditarikan di atas tempat tidur penambangan untuk menunjukkan kehidupan sehari-hari para pekerja tambang.

Tarian Yosakoi


Tarian Yosakoi

Tarian Yosakoi berasal dari kota Kochi di pulau Shikoku. Tarian ini dimulai pada tahun 1954 sebagai perayaan kemerdekaan Jepang. Yosakoi adalah kombinasi antara tarian tradisional dan gerakan modern dan tidak terbatas pada instrumen musik tradisional Jepang. Kostum penari menampilkan pakaian yang modern tetapi masih mempertahankan elemen tradisional seperti tenun batik dan obi.

Tarian Kagura


Tarian Kagura

Tarian Kagura berasal dari wilayah Izumo dan merupakan tarian keagamaan yang dipentaskan sebagai bagian dari upacara Shinto. Tarian ini menggambarkan kisah-kisah mitologi Jepang dan ditarikan oleh penari wanita dan pria dalam pakaian serba putih. Tarian Kagura dipentaskan di seluruh Jepang selama festival Bon dan dianggap sebagai tarian yang sangat sakral.

Itulah beberapa tarian tradisional Bon Odori yang diikuti oleh masyarakat Jepang setiap bulan Agustus. Setiap wilayah memiliki tariannya yang unik, dan setiap kelompok penari menampilkan gaya sendiri-sendiri. Berkat gerakan yang mudah diikuti dan musik yang menyenangkan, orang dari berbagai usia bisa menikmati dan berpartisipasi dalam tarian Bon Odori saat festival Bon tiba.

Iklan