Sejarah Baju Pernikahan Jepang


Baju Pernikahan Jepang

Baju pernikahan tradisional Jepang, atau biasa disebut ‘uchikake’, merupakan pakaian megah dan elegan yang dipakai oleh pengantin wanita pada hari pernikahan. Baju pernikahan Jepang ini umumnya memiliki desain yang unik dan sering dipenuhi dengan simbolisme budaya Jepang. Rickshaw baru saja melakukan sedikit penelitian untuk mengetahui Sejarah Baju Pernikahan Jepang di dalam budaya Indonesia.

Asal usul baju pernikahan Jepang dapat ditemukan pada periode Heian (794-1185). Pada saat itu, baju-baju kerajaan Jepang sangat dikenal dalam lingkup internasional karena memakai kain-kain indah dan terlihat mewah. Salah satu bentuk pakaian yang menonjol waktu itu adalah ‘jūni-hitoe’, satu set kimono 12 lapis dengan lengan panjang.

Seiring berjalannya waktu, jūni-hitoe menjadi tidak praktis dipakai sehari-hari, dan pada abad ke-16, baju pernikahan baru ‘uchikake’ mulai diperkenalkan dengan sering digunakan di lingkungan masyarakat aristokrat Jepang. Awalnya, baju pernikahan hanya terdiri dari beberapa lapisan, tetapi pada abad ke-18, uchikake menjadi lebih berlebihan dan mewah dengan tambahan hiasan bordir yang kompleks, dan terkadang bahkan permata dipakai oleh pengantin di punggung mereka.

Namun, selama Perang Dunia II, produksi uchikake secara signifikan terpengaruh karena material kain dan barang impor terhenti. Namun, setelah perang berakhir, tradisi memakai baju pernikahan Jepang dipulihkan dan penataan gaya baru yang diperkenalkan. Pada saat ini, uchikake dipakai oleh pengantin Jepang yang ingin menyelaraskan cara pernikahan dengan budaya mereka.

Kini berbagai warna dan desain uchikake tersedia untuk memudahkan pengantin dalam memilih pakaian pernikahan mereka. Beberapa pasangan memilih untuk memakai kostum Western style, tetapi bagi yang ingin menikmati pengalaman menggunakan baju tradisional, uchikake bisa menjadi pilihan yang sempurna.

Simbolisme Baju Pernikahan Jepang


Baju Pernikahan Jepang Simbolisme

Baju pernikahan Jepang atau yang biasa dikenal dengan sebutan wedding kimono memiliki simbolisme dan filosofi yang dalam. Tak heran jika baju pernikahan ini sering menjadi pilihan bagi pasangan yang mengutamakan tradisi dan adat istiadat.

Berbeda dengan baju pernikahan barat yang umumnya berwarna putih, baju pernikahan Jepang memiliki beragam warna dan motif seperti merah, hijau, biru, dengan bunga-bunga atau motif-motif khas Jepang seperti kipas, jeruk, dan lain sebagainya.

Warna dan motif pada baju pernikahan Jepang bukan hanya sekedar ornamen semata, melainkan memiliki makna dan simbolisme tersendiri yang terkadang sulit dipahami oleh orang awam. Berikut adalah beberapa simbolisme pada baju pernikahan Jepang:

Makna Warna

Setiap warna yang terdapat pada baju pernikahan Jepang memiliki makna dan simbolisme yang berbeda.

  • Putih: Warna putih pada baju pernikahan barat melambangkan kesucian dan kemurnian. Namun, di Jepang, warna putih diasosiasikan dengan pakaian pemakaman. Oleh karena itu, baju pernikahan Jepang umumnya tidak berwarna putih.
  • Merah: Warna merah melambangkan keberanian, gairah, dan keberuntungan. Baju pernikahan Jepang umumnya memiliki aksen warna merah pada tali di bagian depan baju atau pada kain pelengkap bernama uchikake.
  • Biru: Warna biru melambangkan cinta yang mendalam dan kesetiaan. Warna biru pada baju pernikahan Jepang umumnya bermotif terumbu karang atau ombak laut, menggambarkan keindahan laut Jepang yang menjadi ciri khas.
  • Hijau: Warna hijau melambangkan kebahagiaan, harapan, dan kesuburan. Warna hijau pada baju pernikahan Jepang umumnya bermotif/tulisan yang menggambarkan tanaman-tanaman yang subur seperti bambu atau daun maple.

Motif-Motif Khas Jepang

Baju pernikahan Jepang memiliki motif-motif khas Jepang seperti kipas, jeruk, dan lainnya. Berikut adalah beberapa makna dari motif-motif tersebut:

  • Kipas: Simbol kebahagiaan dalam hidup.
  • Jeruk: Simbol keberuntungan dan kesuksesan.
  • Bambu: Simbol kemurnian, kekuatan, dan ketahanan.
  • Maple: Simbol kebahagiaan dalam rumah tangga dan kebahagiaan hidup bersama.

Dalam baju pernikahan Jepang, warna dan motif memiliki peran penting dalam mempertahankan serta mengikuti ragam adat dan tradisi. Selain itu, baju pernikahan Jepang juga memiliki filosofi bahwa pernikahan adalah awal dari sebuah kisah cinta yang baru dan harus dimulai dengan kesucian serta kemurnian hati. Bagi pasangan yang ingin memadukan keindahan budaya Jepang, baju pernikahan Jepang menjadi pilihan yang tepat.

Jenis-Jenis Baju Pernikahan Jepang


Baju Pernikahan Jepang

Baju pernikahan Jepang atau yang biasa disebut ‘shiro-maku’ adalah busana tradisional yang digunakan pada hari pernikahan di Jepang. Busana ini memiliki keindahan dan keunikannya sendiri. Seiring perkembangan zaman, kini ada banyak jenis baju pernikahan Jepang yang dapat dipilih oleh pasangan yang akan menikah.

1. Shiromuku


Shiromuku

Shiromuku adalah salah satu jenis baju pernikahan Jepang yang paling terkenal. Busana ini memiliki warna putih yang sangat mencolok dan seluruh badan tertutupi dengan kain. Shiromuku biasanya terdiri dari kimono dalam dan luar yang panjangnya mencapai 12 kaki dan diikat dengan tali pada bagian belakang.

Bukan hanya itu, Shiromuku juga memiliki aksen dan hiasan yang sangat cantik dan elegan seperti riben, daun pinus, bunga sakura dan permata. Shiromuku sering dipilih untuk pernikahan tradisional di Jepang karena warnanya yang mencerminkan ketulusan hati.

2. Uchikake


Uchikake

Uchikake adalah busana pernikahan Jepang yang lainnya yang populer. Busana ini lebih bervariasi daripada Shiromuku dan memungkinkan pengantin perempuan untuk mengekspresikan diri lewat kreativitas dan inovasi dalam pemilihan bahan, warna, dan hiasannya.

Ucchikake biasanya memiliki warna-warna yang cerah dan menarik seperti merah, emas, atau hijau dengan warna putih sebagai dasarnya. Busana ini memiliki lapisan-lapisan kain yang membuatnya lebih berat daripada Shiromuku. Uchikake juga diberikan hiasan brokat dan bungaan pada bagian dasarnya.

3. Furisode


Furisode

Furisode adalah jenis baju pernikahan Jepang yang lainnya yang sangat populer di kalangan pengantin wanita. Busana ini lebih sederhana daripada Shiromuku dan Uchikake. Di Jepang, Furisode juga sering digunakan oleh para wanita muda ketika mereka menghadiri acara-acara agama atau pernikahan.

Furisode memiliki panjang kimono yang panjang, sekitar 1,2 meter. Sedangkan lengan kimononya pun sangat panjang, mencapai 1 meter, sehingga biasa dibentangkan dan digulung agar gampang bergerak.

Istilah Furisode berasal dari kata ‘furi’ yang berarti berkibar atau bergerak. Hal ini menggambarkan bagian lengan kimono yang dapat diurai dengan mudah. Pada bagian bawah Furisode terdapat hiasan yang dipadankan dengan warna gaun.

Baju pernikahan Jepang memiliki pengaruh cenderung ke tradisi dan kebudayaan wanita Jepang. Namun kini, dengan semakin globalnya Jepang, banyak para pengantin yang begitu tergila-gila dengan baju-baju pernikahan asli Jepang. Para desainer busana modern pun banyak yang memadukan budaya dan tren Jepang pada baju yang berkualitas tinggi.

Inovasi Baju Pernikahan Jepang pada Zaman Modern


modern japanese wedding outfit

Tak bisa dipungkiri bahwa Jepang memiliki banyak sekali budaya yang unik dan menarik. Salah satunya, adat pernikahan. Adat pernikahan Jepang yang sarat dengan simbol dan cerita membuatnya menjadi sangat indah dipandang. Melalui banyak inovasi, baju pernikahan Jepang berhasil menarik perhatian dunia modern, termasuk Indonesia. Inovasi-inovasi baju pernikahan Jepang tersebut amatlah menarik, sekaligus memperlihatkan keindahan alam, estetika, dan budaya Jepang. Berikut adalah beberapa inovasi baju pernikahan Jepang yang menarik di zaman modern ini.

Baju Pernikahan Kimono

kimono pernikahan jepang

Baju pernikahan pertama yang menjadi unggulan dari Jepang adalah Kimono. Kimono merupakan baju tradisional Jepang yang menjadi bahan favorit dalam upacara pernikahan. Kimono ini memiliki banyak sekali warna dan pola yang berbeda, serta bahan yang elegan seperti sutra, dan benang emas. Desain baju ini sangatlah menarik karena digunakan dengan aksesoris berupa obi dan jingga yang sangat memukau. Penggunaan kimono yang sudah dimodifikasi ini membuat acara pernikahan menjadi lebih elegan dan menarik.

Baju Pernikahan Hakama

hakama pernikahan jepang

Baju pernikahan Jepang kedua adalah Hakama. Hakama adalah baju tradisional pria Jepang yang terbuat dari bahan tebal dan sering digunakan dalam upacara seremonial tradisional Jepang. Bibir bawah dari Hakama ini dipotong sedemikian rupa sehingga penggunaannya dapat diikat di pinggang. Dalam upacara pernikahan, Hakama sering digunakan oleh pria sebagai simbol maskulinitas dan alsakan. Penambahan hakama pada baju pengantin Jepang sekarang ini membuat acara pernikahan semakin meriah dan berkesan.

Baju Pernikahan Furisode dan Tomesode

tomesode dan furisode

Baju pernikahan Jepang selanjutnya adalah Furisode dan Tomesode. Baju Furisode dibuat untuk gadis muda sementara Tomesode dibuat khusus untuk wanita yang sudah menikah. Furisode ini memiliki detail yang lebih banyak dan panjang, sedangkan Tomesode memiliki detail yang lebih minimalis dan simple.Banyak wanita Jepang kini memilih baju Furisode atau Tomesode karena desainnya yang sangat elegan dan menawan.Mereka juga menambahkan bitle khusus dengan warna yang cerah serta aksesoris bunga cerah yang menambah kesan elegan pada acara pernikahan tersebut.

Baju Pernikahan Montsuki dan Haori

montsuki dan haori

Dalam adat pernikahan Jepang, Montsuki dan Haori juga sering digunakan oleh pengantin pria. Montsuki adalah jenis baju formal berupa vest yang sering dipadukan dengan celana panjang dan jas beserta jinjingannya, sedangkan Haori adalah jenis jas yang terbuat dari bahan ringan. Penggunaan Haori dan Montsuki pada baju pernikahan sekarang ini, membuat acara pernikahan jadi more formal dan elegan. Kombinasi antara Haori dan Montsuki dengan baju Kimono juga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi para pengantin pria di Indonesia.

Nah, itulah tadi beberapa inovasi baju pernikahan Jepang pada zaman modern yang bisa menjadikan acara pernikahan anda menjadi semakin meriah, indah dan inovatif. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi bagi calon pengantin yang tengah mempersiapkan pernikahan mereka.

Cara Memilih dan Menyimpan Baju Pernikahan Jepang


Mempelajari gambar dan warna jepang

Untuk pasangan yang ingin merayakan pernikahan mereka dengan nuansa Jepang, pilihan baju pernikahan Jepang bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli atau menyewa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar baju pernikahan Jepang terlihat sempurna pada hari spesial Anda.

Mempelajari gambar dan warna Jepang


Mempelajari gambar dan warna jepang

Baju pernikahan tradisional Jepang umumnya terlihat sederhana namun elegan dengan warna-warna yang khas seperti merah, krem, dan biru. Ada motif-motif khas yang sering digunakan seperti bunga sakura, bunga melati dan pohon pinus yang bermakna kerukunan dan kebahagiaan.

Dalam memilih baju pernikahan Jepang, ada baiknya mempelajari gambar dan warna yang umumnya digunakan agar bisa menghasilkan konsep pernikahan tradisional Jepang yang menyeluruh dan harmonis.

Mencari Pakaian Sesuai dengan Budget


Pilihan baju pernikahan Jepang

Mencari baju pernikahan Jepang yang cocok dengan budget bisa menjadi tantangan tersendiri. Baju pernikahan Jepang biasanya dijual atau disewakan dengan harga yang cukup mahal, namun Anda tidak perlu khawatir karena masih ada opsi pilihan sewa dengan harga terjangkau.

Sebelum memutuskan untuk membeli atau menyewa, pertimbangkan ulang budget dan rencanakan dengan matang agar pernikahan Anda terlaksana secara menyeluruh dan diskrit dengan anggaran yang terbatas.

Memilih Model yang Cocok


Memilih model baju pernikahan Jepang

Sama seperti dalam pernikahan tradisional Jepang, baju pernikahan Jepang juga tersedia dalam beberapa model yang berbeda. Ada tiga model baju pernikahan Jepang yaitu Uchikake, Shiromuku, dan Iromuji.

Uchikake adalah kimono tradisional berwarna cerah dengan motif bordir yang detail. Shiromuku adalah kimono putih yang lebih sederhana dan membutuhkan aksesori tambahan seperti obi, kacamata dan topi yang dipadukan dalam satu set. Iromuji adalah kimono berwarna solid namun elegan dengan aksesori tambahan yang konsisten.

Memilih model yang cocok dengan selera dan nuansa pernikahan Anda sangat penting agar baju pernikahan Jepang dapat membuat Anda tetap nyaman dan bahagia selama acara.

Memilih Ukuran yang Tepat


Memilih ukuran baju pernikahan Jepang

Terakhir, memilih ukuran baju pernikahan Jepang yang tepat sangat penting. Baju pernikahan Jepang biasanya terdiri dari beberapa busana dengan beberapa ukuran yang berbeda, sehingga pastikan Anda sudah menentukan ukuran dengan benar.

Penting juga untuk melakukan fitting sebelum pernikahan dilakukan untuk memastikan baju pernikahan Jepang sesuai dengan tubuh Anda. Memilih ukuran yang tepat akan membuat penampilan Anda terlihat maksimal dan juga membuat Anda merasa nyaman selama acara berlangsung.

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, Anda dapat memilih dan menyimpan baju pernikahan Jepang dengan tepat sehingga Anda dapat menikmati acara pernikahan dengan nyaman dan bahagia! Selamat menikmati momen spesial Anda!

Iklan