Sejarah Nama Bahasa Jepang


nama bahasa jepang

Bahasa Jepang adalah bahasa resmi Jepang yang dituturkan oleh kurang lebih 128 juta penduduk Jepang. Di Indonesia, bahasa Jepang sering disebut sebagai ‘nihongo’. Sebenarnya, sejarah nama bahasa Jepang yaitu ‘Nihongo’ berasal dari bahasa Jepang itu sendiri dan bukan dari penamaan asing atau diadaptasi dari bahasa lain.

Perkembangan nama bahasa Jepang diawali sejak para pedagang dari Cina dan Korea melakukan perdagangan di Jepang pada awal masa Kofun. Kemudian pada masa Heian, Jepang memperkenalkan aksara Kanji yang Joseon dari Korea gunakan pada puisi atau sastera.

Penamaan ‘Nihongo’ mulai berkembang ketika negara Jepang memutuskan untuk membuka diri terhadap dunia pada akhir era Meiji, pada awal abad 20. Pemerintah Jepang memperkenalkan bahasa Jepang sebagai bahasa resmi dan secara resmi menamakannya sebagai ‘Nihongo’ dalam konstitusi baru Jepang pada tahun 1947.

Kata ‘Nihongo’ sendiri menggunakan kanji 日 yang artinya ‘hari’ dan dalam bahasa Jepang juga bisa merujuk pada ‘Jepang’. Sedangkan kanji 本 bermakna ‘akar’ atau ‘asli’. Jadi, ‘Nihongo’ secara harfiah diterjemahkan sebagai ‘Bahasa Jepang yang asli’.

Sejak itu, bahasa Jepang dikembangkan sebagai sebuah bahasa resmi, termasuk pengembangan bahasa tertulis, dan bahkan menjadi bahasa pengantar dalam dunia akademik di Jepang.

Bahasa Jepang menjadi terkenal di seluruh dunia melalui literatur, anime, film, musik, dan pop culture. Di Indonesia, bahasa Jepang sangat populer di kalangan remaja dan telah diajarkan di banyak sekolah, baik sebagai salah satu mata pelajaran pilihan atau sebagai mata pelajaran wajib. Tak heran, orang Indonesia yang fasih berbahasa Jepang dapat membuka peluang untuk bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia atau bahkan di Jepang.

Asal-usul kata “nihongo”


Asal-usul-kata-nihongo

Bahasa Jepang dikenal di seluruh dunia. Tidak heran jika di Indonesia, bahasa Jepang selalu disebut dengan kata “nihongo”. Namun, dari mana asal usul kata “nihongo” tersebut? Sebenarnya, kata “nihongo” merupakan bentuk singkat dari kata “Nippon-go” atau “Nihon-go”.

Secara harfiah, “Nippon” atau “Nihon” berarti Jepang. Sementara itu, akhiran “-go” sering ditambahkan pada awalan kata untuk menunjukkan bahwa itu adalah bahasa. Jadi, “Nippon-go” atau “Nihon-go” berarti bahasa Jepang. Namun, akhiran “-go” sering ditaba di Jepang, sehingga banyak orang mengenal bahasa Jepang sebagai “nihongo”.

Asal usul kata “Nippon” atau “Nihon” sendiri berasal dari karakter Cina kuno. Pada masa itu, karakter “ri” digunakan untuk menunjukkan wilayah di sebelah timur. Dalam bahasa Cina, “Nippon” ditulis sebagai “Riben”. Sedangkan, dalam bahasa Jepang ditulis sebagai “Nihon”. Oleh karena itu, istilah “Nippon” atau “Nihon” digunakan untuk menggambarkan Jepang sebagai suatu negara serta masyarakat Jepang itu sendiri.

Sejak dahulu, bahasa Jepang selalu terdapat di sejarah perkembangan dunia. Sebagai negara kepulauan, perjalanan bahasa Jepang tak lepas dari pengaruh budaya Tiongkok. Karena kedekatannya dengan Tiongkok, peradaban Jepang pun banyak terpengaruh oleh peradaban Tiongkok. Karena itu, banyak katayang berasal dari bahasa Tiongkok yang dibawa ke dalam bahasa Jepang hingga saat ini.

Perkembangan bahasa Jepang direfleksikan dalam gaya bahasa yang unik dan keuntungan terutama ketika berbicara tentang nilai-nilai estetika, etika, serta sopan santun. Bahasa Jepang sangat kompleks, mengandung banyak kosakata dan tatabahasa yang berbeda. Beberapa kosakata diambil dari istilah dalam Bahasa asing, terutama dari Bahasa Inggris, sedangkan banyak lainnya berasal dari bahasa Cina kuno.

Sebagai contoh, kata-kata dalam bahasa Jepang sangat teratur dan cenderung kurang mengekspresikan ide-ide secara langsung. Banyak kosakata yang menggambarkan situasi atau perasaan seseorang. Sebagai bagian dari komunikasi yang sopan, bahasa Jepang juga mengenal aturan tentang penggunaan bahasa yang berbeda tergantung pada penghormatan. Aturan tersebut sering kali menimbulkan kesalahan dalam penggunaan bahasa bagi orang yang baru mempelajari bahasa.

Secara umum, bahasa Jepang bisa dikatakan sebagai bahasa yang sangat indah dan tampak berbeda jika dibandingkan dengan bahasa lainnya di dunia. Karena itu, banyak orang yang gemar mempelajari bahasa Jepang dan mendalami asal usul kata-katanya.

Perbedaan antara “nihon-go” dan “nippon-go”


bahasa jepang disebut in indonesia

Bahasa Jepang dikenal sebagai salah satu bahasa asing yang cukup populer di Indonesia. Namun, masih banyak orang yang kurang memahami tentang bahasa Jepang itu sendiri. Salah satu perbedaan yang kerap mengundang penasaran adalah antara “nihon-go” dan “nippon-go”.

Nihongo

“Nihon-go” dan “nippon-go” memiliki arti yang sama yaitu bahasa Jepang. Perbedaan hanya terletak pada pengucapan dan penulisan huruf Kanji. “Nihon-go” berasal dari pengucapan huruf Kanji dengan bunyi “h” pada akhir katanya, sementara “nippon-go” berasal dari pengucapan huruf Kanji dengan bunyi “p” pada akhir katanya. Hal ini terjadi karena pada zaman dulu, terdapat perbedaan pengucapan antara wilayah barat dan timur Jepang.

Nippongo

Secara umum, penggunaan kedua kata tersebut adalah sama yaitu untuk merujuk kepada bahasa Jepang secara umum. Namun, penggunaan “nihon-go” lebih umum digunakan di Jepang, sementara “nippon-go” lebih umum digunakan di Indonesia. Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa masyarakat Indonesia sangat menghargai dan menyukai budaya Jepang, sehingga bahasa Jepang masuk dalam salah satu pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Tetapi, tidak hanya berbeda dalam pengucapan dan penulisan, bahasa Jepang juga memiliki beberapa dialek yang berbeda. Sebagai contoh, bahasa Jepang di wilayah Tokyo disebut sebagai “tokyo-ben”, yang memiliki pengucapan dan kata-kata yang berbeda dengan bahasa Jepang di wilayah Osaka yang disebut sebagai “osaka-ben”. Bahasa Jepang wilayah lainnya seperti Hokkaido, Kyoto, dan Hiroshima juga memiliki dialek sendiri-sendiri.

Perbedaan penggunaan dari kata “nihon-go” dan “nippon-go” hanyalah sebatas pada pengucapan dan penulisan. Namun, penggunaan keduanya juga tergantung pada wilayah dan budaya yang ada di sekitar.

Makna dan penggunaan “wa” dalam bahasa Jepang


wa in japanese language

Baik dalam bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia, kata “wa” atau “は” (sebutannya “ha”) digunakan sebagai partikel dalam kalimat yang berpengaruh pada makna kalimat tersebut. Berbeda dengan kata yang serupa, yaitu “ha” dalam bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai huruf, partikel “wa” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menentukan topik atau subjek sebuah kalimat.

Dalam bahasa Jepang, keliru mengartikan penggunaan “wa” bisa membingungkan, terlebih lagi bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang. Sebagai contoh, dalam kalimat “Anata wa Nihonjin desu ka?” yang artinya “Apakah kamu orang Jepang?”, “wa” pada “anata wa” digunakan sebagai partikel penunjuk topik atau subjek dari kalimat tersebut, yang dalam hal ini adalah “kamu”.

Penggunaan “wa” dalam kalimat tersebut membuat topik atau subjeknya semakin jelas, sehingga pendengar atau pembaca dapat dengan mudah mengerti apa yang hendak disampaikan.

Selain itu, partikel “wa” juga dapat digunakan untuk memperjelas perbedaan antara dua hal atau objek yang dibicarakan. Sebagai contoh, dalam kalimat “Watashi wa ringo ga suki desu” yang artinya “Saya suka apel”, “wa” pada “watashi wa” menunjukkan bahwa subjek kalimat tersebut adalah “saya”, bukan orang lain. Sementara itu, partikel “ga” pada “ringo ga suki desu” menunjukkan bahwa “apel” adalah objek dari kalimat tersebut.

Namun, terkadang dalam bahasa Jepang, partikel “wa” bisa dihilangkan atau diganti dengan partikel lain seperti “ga” atau “wo”, tergantung pada situasi atau konteks kalimat. Sebagai contoh, dalam kalimat “Kore wa nan desu ka?” yang artinya “Ini apa?”, partikel “wa” dapat dihilangkan dan diganti dengan partikel “ga” seperti “Kore ga nan desu ka?” tanpa mengubah makna kalimatnya.

Perlu diingat bahwa pemilihan partikel yang tepat dalam bahasa Jepang sangat penting, karena bisa mempengaruhi makna kalimat secara keseluruhan. Penggunaan “wa” dalam bahasa Jepang juga merupakan salah satu hal yang sering dipelajari oleh para pemula dalam belajar bahasa Jepang.

Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang belajar bahasa Jepang, sebaiknya memperhatikan penggunaan partikel “wa” dalam kalimat-kalimat yang Anda pelajari. Dengan memahami cara penggunaannya, Anda dapat menyusun kalimat dalam bahasa Jepang dengan lebih baik dan menghindari kesalahan yang mungkin timbul karena salah memilih partikel.

Hubungan bahasa Jepang dengan bahasa-bahasa lainnya


Hubungan Bahasa Jepang dengan Bahasa-Bahasa Lainnya di Indonesia

Bahasa Jepang memiliki sejarah dan karakteristik yang unik. Meskipun bahasa Jepang adalah bahasa yang sangat heterogen, dengan sebagian besar kata-kata yang digunakan berasal dari bahasa China, Korea, dan bahasa-bahasa Austronesia, ada juga banyak kata-kata yang murni asli bahasa Jepang. Bahasa Jepang juga memiliki banyak persamaan dengan bahasa-bahasa lain di Asia dan bahasa-bahasa Eropa.

Bahkan bahasa Indonesia dan bahasa Jepang memiliki beberapa persamaan kata dan penulisan. Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia ‘Rumah’ dibaca seperti ‘Rumah’ yang sama dengan di bahasa Jepang. Sedangkan kata ‘Teman’ dalam bahasa Indonesia sama dengan ‘Tomo’ di bahasa Jepang. Ada banyak kata-kata serupa antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, yang menunjukkan bahwa bahasa Jepang dan bahasa Indonesia mempunyai hubungan yang dekat.

Bahasa Jepang juga mempengaruhi banyak bahasa di daerah Asia Timur lainnya. Bahasa Korea dan bahasa Mandarin memiliki banyak kata yang berasal dari bahasa Jepang. Bahkan bahasa Inggris juga terpengaruh oleh bahasa Jepang. Misalnya, kata ‘tsunami’ dan ‘karaoke’ berasal dari bahasa Jepang.

Terkait perbendaharaan kata dalam bahasa Jepang, bahasa tersebut mempunyai banyak karakteristik yang membedakannya dari bahasa-bahasa lain. Bahasa Jepang mempunyai sistem penulisan yang kompleks, hanya menggunakan tiga jenis huruf, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Meskipun sistem penulisan bahasa Jepang yang rumit, namun, menguasai bahasa Jepang akan membantu untuk memahami budaya dan peradaban Jepang. Selain itu, penggunaan bahasa Jepang secara luas di dunia maya juga memungkinkan untuk mengekspresikan perasaan dan menghubungkan dengan masyarakat Jepang.

Dalam mengambil kesimpulan, bahasa Jepang mempunyai sejarah, karakteristik, dan pengaruh yang unik di dunia. Melalui studi bahasa Jepang, penggunaan kata-kata dalam bahasa Jepang, serta sistem penulisannya dapat mempelajari dan memahami bahasa Jepang dengan baik. Bahasa Jepang juga mempengaruhi banyak bahasa di sekitarnya, terutama bahasa Korea dan bahasa Mandarin. Bahasa Jepang adalah bahasa penting di dunia maya yang memungkinkan komunikasi dengan masyarakat dan budaya Jepang.

Iklan