Pengertian Wakaru dalam Bahasa Jepang


Wakaru Artinya in Indonesia

Wakaru adalah kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti “memahami” atau “mengerti”. Kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, dan digunakan untuk mengekspresikan pemahaman seseorang terhadap suatu topik atau situasi tertentu.

Selain itu, kata wakaru juga memiliki makna yang lebih luas, yaitu menunjukkan kemampuan seseorang untuk memahami atau mengerti banyak hal dari sudut pandang yang berbeda. Kemampuan ini termasuk kemampuan dalam memahami hal-hal abstrak dan ide-ide kompleks, dan meletakkan diri dalam posisi orang lain untuk memahami perspektif mereka. Hal ini menjadi penting terutama dalam konteks kehidupan sehari-hari dan hubungan antar manusia.

Wakaru juga mempunyai makna yang sangat terkait dengan budaya tradisional Jepang, khususnya dalam hal filosofi maupun spiritualitas. Dalam pandangan tradisional Jepang, “wakaru” mencakup lebih dari sekadar pemahaman secara intelektual melainkan juga pemahaman dari dalam hati. Pemahaman pada level yang lebih dalam ini menjadi kunci dalam menciptakan keselarasan atau “wa” dalam hubungan antar manusia, serta baik untuk mencapai keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Dalam dunia bisnis, wakaru menjadi sangat penting dalam membangun hubungan kerjasama yang efektif antara perusahaan dan klien. Dalam konteks ini, kemampuan untuk memahami kebutuhan dan perspektif pelanggan atau klien adalah keterampilan penting untuk dibangun oleh para pebisnis.

Selain penggunaannya dalam bahasa sehari-hari dan dunia bisnis, kata wakaru juga digunakan dalam konteks pendidikan dan pembelajaran bahasa Jepang. Sebagai pemula dalam belajar bahasa Jepang, kata ini menjadi sangat penting karena kata ini menjadi pondasi dalam belajar bahasa Jepang it sendiri.

Dalam bahasa Jepang, wakaru digunakan sebagai kata kerja untuk menyatakan tindakan memahami. Selain itu, dalam kalimat bahasa Jepang, kata wakaru juga berfungsi sebagai kata sifat untuk menyifati sesuatu yang dapat dimengerti atau dipahami dari sudut pandang tertentu. Misalnya, “baik dimengerti” dalam bahasa Jepang sering kali digunakan sebagai pengganti kata wakaru, seperti pada kalimat “Anak-anak dapat dengan mudah memahami konsep ini” di Jepang adalah “Kodomo-tachi ha kono koon o raku ni wakaru”.

Jadi, kesimpulannya, wakaru artinya memahami, mengerti, dan mampu memahami dari sudut pandang lain serta dapat bersikap bijaksana dalam memahami sesuatu. Kata wakaru menjadi penting dalam konteks apapun dan sangat penting untuk dipahami oleh mereka yang ingin belajar berbahasa Jepang.

Wakaru dalam Budaya Jepang


Wakaru dalam Budaya Jepang

Wakaru adalah kata kerja dalam bahasa Jepang yang memiliki arti “mengerti” atau “memahami”. Pada umumnya, wakaru digunakan dalam konteks suatu hal atau konsep yang sulit untuk dipahami oleh orang awam. Hal ini menjadikan wakaru sebagai salah satu kata penting dalam kebudayaan Jepang, khususnya dalam masyarakat yang sangat menghargai pengetahuan dan kearifan lokal.

Salah satu contoh penggunaan wakaru dalam budaya Jepang adalah dalam Shinto, agama tradisional Jepang. Konsep-konsep yang sulit dipahami dalam Shinto seperti “kami” atau “roh” dapat dijelaskan dengan baik dengan menggunakan kata wakaru. Hal ini sangat penting dalam Shinto karena sebagaimana di dunia lainnya, pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap agama adalah penting bagi masyarakat Jepang.

Wakaru juga sering digunakan dalam gaya hidup Jepang, seperti dalam seni the tea ceremony atau upacara minum teh. Di dalam upacara minum teh, ia merupakan sensasi yang memerlukan banyak pengetahuan serta pengalaman dalam menciptakan sensasi hati dan kepenatan dalam diri. Ia menjadi salah satu cara untuk mempelajari budaya Jepang, sebagaimana yang tergambar dalam banyak seni dan kerajinan tangan Jepang.

Pentingnya wakaru dalam budaya Jepang bahkan tercermin pada hubungannya dengan bahasa Inggris. Istilah-istilah dalam bahasa Inggris yang tidak dapat diterjemahkan atau dipahami sepenuhnya oleh masyarakat Jepang dicarikan terjemahan dalam bahasa Jepang dengan menggunakan kata wakaru. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap suatu konsep atau hal dalam budaya Jepang, sehingga dapat diadaptasi dengan tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, wakaru juga menjadi salah satu aspek penting dalam pendidikan di Jepang. Contohnya, dalam mata pelajaran sains, konsep-konsep yang sulit dipahami seperti fisika dan kimia lebih mudah dipahami dengan menggunakan kata wakaru. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jepang sangat menghargai kemampuan untuk menghargai serta memahami konsep-konsep yang sulit dipahami.

Karenanya, wakaru menjadi sangat penting dalam kehidupan masyarakat Jepang dan menjadi bagian integral dalam tradisi dan budaya Jepang. Dengan mempelajari wakaru, kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih luas mengenai kebudayaan dan tradisi Jepang.

Contoh Penggunaan Wakaru dalam Kalimat


Wakaru Artinya

Wakaru adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti “mengerti” atau “memahami”. Kini, kata wakaru sudah populer di Indonesia dan sering digunakan oleh banyak orang. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata wakaru dalam kalimat:

1. Saya wakaru apa yang kamu maksudkan

Sadar Artinya

Dalam kalimat tersebut, kata wakaru digunakan untuk menyatakan bahwa pihak pertama memahami apa yang ingin dijelaskan oleh pihak kedua. Contoh penggunaan kata wakaru ini sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari.

2. Kamu harus wakaru bahasa inggris jika ingin bekerja di perusahaan ini

Pekerjaan Artinya

Penggunaan kata wakaru dalam kalimat tersebut digunakan untuk menyatakan pentingnya memahami bahasa Inggris jika ingin bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam memahami bahasa Inggris menjadi salah satu syarat penting untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut.

3. Saya belum wakaru cara menggunakan aplikasi ini

Aplikasi

Kalimat tersebut sering diucapkan ketika seseorang belum paham atau belum mengerti cara menggunakan suatu aplikasi. Biasanya, orang akan menyatakan pernyataan tersebut ketika mengalami kesulitan dalam menggunakan suatu aplikasi pada ponsel atau komputer.

Ketika menggunakan wakaru dalam kalimat tersebut, hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut belum sepenuhnya menguasai cara penggunaan aplikasi tersebut dan masih butuh bantuan atau penjelasan lebih lanjut.

4. Apakah kamu wakaru bahwa ujianmu akan diadakan besok?

Ujian

Dalam kalimat tersebut, kata wakaru digunakan untuk menanyakan apakah pihak kedua sudah mengetahui bahwa ujian akan diadakan besok. Penggunaan kata wakaru ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam memahami atau mengerti sesuatu, dalam hal ini, informasi mengenai ujian.

5. Saya tidak wakaru dengan keadaan pasar saat ini

Pasar

Kalimat tersebut sering digunakan ketika seseorang tidak sepenuhnya mengerti atau memahami tentang kondisi pasar saat ini. Penggunaan kata wakaru dalam kalimat ini menunjukkan bahwa seseorang masih butuh penjelasan atau informasi lebih lanjut mengenai kondisi pasar terkini.

Itulah beberapa contoh penggunaan kata wakaru dalam kalimat. Secara umum, penggunaan kata wakaru dapat memberikan kesan bahwa seseorang mampu memahami atau mengerti sesuatu, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam lingkup bisnis dan perusahaan.

Perbedaan Wakaru dengan Kata-kata Serupa


Perbedaan Wakaru dengan Kata-kata Serupa

Jika Anda suka menonton film anime atau membaca manga, maka Anda pasti sudah sering mendengar kata ‘Wakaru’. Kata ini sering kali muncul di dalam adegan anime dan manga ketika para karakter saling bertanya tentang apakah mereka mengerti sesuatu hal atau tidak. Wakaru sendiri pada dasarnya memiliki arti mengerti atau paham. Meskipun begitu, banyak orang masih bingung tentang perbedaan antara Wakaru dengan kata-kata serupa yang sering digunakan seperti Mie, Shirimasen, dan Iie. Sekarang, mari kita bahas perbedaannya secara lebih detail!

Mie merupakan kata serupa yang memiliki arti sama seperti Wakaru, yaitu mengerti. Namun, bedanya Mie lebih sering digunakan di dalam situasi formal, seperti ketika berbicara dengan bos atau orang yang lebih tua. Sedangkan Wakaru lebih sering digunakan dalam situasi informal, seperti ketika Anda mengobrol dengan teman atau keluarga.

Shirimasen merupakan kata kerja dalam bahasa Jepang yang berarti ‘tidak tahu’. Meskipun artinya berbeda, Shirimasen dan Wakaru sebenarnya saling berkaitan. Misalnya, ketika seseorang bertanya apakah Anda mengerti sesuatu hal, maka jawaban ‘Shirimasen’ artinya ‘tidak, saya tidak mengerti’. Sedangkan jawaban ‘Wakaru’ artinya ‘ya, saya mengerti’.

Terakhir, kata Iie memiliki arti yang berbeda dengan Wakaru, yaitu ‘tidak’. Kata ini lebih sering digunakan dalam situasi ketika Anda menolak sesuatu. Misalnya, ketika seseorang menawarkan sesuatu kepada Anda, dan Anda ingin menolaknya, maka jawaban yang tepat adalah ‘Iie’. Sedangkan jika seseorang bertanya apakah Anda mengerti, jawaban ‘Iie’ sebenarnya tidak tepat karena artinya adalah ‘tidak’.

Jadi, intinya adalah Wakaru memiliki arti mengerti atau paham, sedangkan Mie memiliki arti yang sama namun lebih sering digunakan dalam situasi formal. Sedangkan Shirimasen berarti ‘tidak tahu’ dan berkaitan dengan Wakaru karena jawaban ‘Wakaru’ artinya ‘ya, saya mengerti’. Terakhir, Iie memiliki arti ‘tidak’ dan hanya cocok digunakan jika Anda ingin menolak sesuatu, bukan untuk menjawab pertanyaan apakah Anda mengerti atau tidak.

Perluasan Makna Wakaru dalam Perbendaharaan Bahasa Jepang


Perluasan Makna Wakaru dalam Perbendaharaan Bahasa Jepang

Wakaru merupakan kata yang sering digunakan dalam bahasa Jepang dengan arti “mengerti” atau “memahami”. Namun, tidak hanya itu saja makna dari kata wakaru dalam perbendaharaan bahasa Jepang. Dalam perkembangannya, kata wakaru mengalami perluasan makna dengan konotasi yang lebih kompleks. Berikut ini adalah beberapa perluasan makna wakaru dalam perbendaharaan bahasa Jepang.

1. Wakaru sebagai “melihat” atau “mengamati”


Wakaru sebagai 'melihat' atau 'mengamati'

Ketika kita mengamati atau melihat sesuatu dengan seksama, maka kita bisa menggunakan kata wakaru. Dalam hal ini, kata wakaru dipakai untuk menggambarkan bahwa kita bisa memahami sesuatu secara visual. Misalnya, ketika melihat gambar ilustrasi, kita bisa menggunakan kata wakaru untuk menyampaikan bahwa kita bisa memahami atau mengerti isi gambar tersebut.

2. Wakaru sebagai “menyadari” atau “merasa”


Wakaru sebagai 'menyadari' atau 'merasa'

Kata wakaru dapat dipakai untuk menggambarkan perasaan atau kesadaran seseorang terhadap sesuatu. Dalam hal ini, kata wakaru lebih menitikberatkan makna mencerna informasi atau perasaan. Misalnya, ketika merasa bosan atau letih, kita bisa menggunakan kata wakaru untuk menyampaikan rasa letih tersebut.

3. Wakaru sebagai “terjadi”


Wakaru sebagai 'terjadi'

Dalam beberapa konteks, kata wakaru memiliki makna yang merujuk pada terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Hal ini terlihat dalam penggunaan kata wakaru pada kalimat-kalimat seperti, “tanoshii koto ga wakatta” yang artinya adalah “aku menemukan hal-hal yang menyenangkan” atau “aku menemukan kegembiraan”.

4. Wakaru sebagai “terasingkan” atau “tersisihkan”


Wakaru sebagai 'terasingkan' atau 'tersisihkan'

Selain memiliki makna positif, kata wakaru dapat pula bermakna negatif. Dalam hal ini, kata wakaru digunakan untuk menggambarkan perasaan terasingkan atau tersisihkan dari suatu lingkungan atau hubungan. Misalnya, kalimat “seishun wo wakatta” artinya adalah “aku menyadari bahwa saat ini aku merasa tidak terhubung dengan kawan-kawan sebayaku lagi”.

5. Wakaru sebagai “terdapat” atau “ada”


Wakaru sebagai 'terdapat' atau 'ada'

Ketika kita ingin menyampaikan bahwa ada sesuatu yang ada dalam suatu tempat atau keadaan, kita juga bisa menggunakan kata wakaru. Dalam hal ini, kata wakaru digunakan sebagai sinonim dari kata aru (ada). Misalnya, kalimat “mizu ga wakatta” artinya adalah “ada air” atau “air tersedia”.

Itulah beberapa perluasan makna kata wakaru dalam perbendaharaan bahasa Jepang. Dengan mengetahui arti wakaru yang lebih luas, kita bisa membentuk kalimat yang lebih variatif dan mudah dipahami oleh pembicara Jepang.

Iklan