Pengenalan kata kerja golongan 2 bahasa Jepang


Kata kerja golongan 2 bahasa jepang

Jepang merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki bahasa yang unik dan menarik untuk dipelajari. Dalam bahasa Jepang, terdapat tiga golongan kata kerja, yaitu golongan 1, golongan 2, dan golongan 3. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai kata kerja golongan 2 bahasa Jepang. Kata kerja golongan 2 ini memiliki ciri khas dalam penulisan dan pelafalan dan biasanya sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Kata kerja golongan 2 dalam bahasa Jepang biasanya ditandai dengan adanya akhiran atau hiragana “い” (i), seperti misalnya “食べる” (taberu) yang artinya “makan”, atau “見る” (miru) yang artinya “melihat”. Secara umum, kata kerja golongan 2 ini dipakai untuk menyatakan kegiatan yang secara umum dilakukan secara bersamaan atau silih berganti, atau kegiatan yang berulang dalam waktu dekat.

Kata kerja golongan 2 adalah bagian penting dalam bahasa Jepang, dan dianggap sebagai huruf dasar untuk membentuk tata bahasa dalam percakapan sehari-hari. Pelajari kata kerja golongan 2 dengan cermat sebelum mempelajari golongan kata kerja yang lainnya. Setiap kata kerja memiliki arti yang berbeda-beda, maka dari itu pelajari dengan teliti dan pahami arti dari masing-masing kata kerja tersebut.

Beberapa contoh dari kata kerja golongan 2 diantaranya adalah “話す” (hanasu) yang artinya “berbicara”, “聞く” (kiku) yang artinya “mendengarkan”, “書く” (kaku) yang artinya “menulis”, “泳ぐ” (oyogu) yang artinya “berenang”, “買い物する” (kaimono suru) yang artinya “belanja”, dan masih banyak lagi.

Selain itu, perlu diketahui bahwa kata kerja golongan 2 dalam bahasa Jepang dapat diubah-ubah bentuknya tergantung pada situasi dan keadaan. Ada beberapa bentuk kata kerja golongan 2 seperti bentuk negatif, bentuk bentuk pasti, bentuk bentuk non-pasti, dan bentuk bentuk imejitatif. Oleh karena itu, pelajari juga setiap perubahan kata kerja golongan 2 agar pemakaian kata kerja yang berbeda-beda itu dapat diaplikasikan dengan tepat.

Oleh karena itu, jika Anda ingin mempelajari bahasa Jepang dengan baik, maka Anda harus mempelajari kata kerja golongan 2 terlebih dahulu. Dengan mempelajari kata kerja golongan 2, maka Anda akan lebih mudah memahami dan menguasai bahasa Jepang dengan baik dan benar.

Aspek Konjugasi Kata Kerja Golongan 2


konjugasi kata kerja golongan 2

Kata kerja golongan 2 atau dalam bahasa Jepang disebut dengan dangan doushi (団扇動詞) adalah kelompok kata kerja yang memiliki pola konjugasi khusus. Kelompok kata kerja ini terdiri dari kata kerja yang memiliki bunyi akhir di antara huruf ‘う’ dan ‘る’. Contohnya adalah kata kerja taberu, nomu, miru, mederu, dan masih banyak lagi.

Konjugasi kata kerja golongan 2 terbilang cukup mudah dipelajari. Anda hanya perlu menghapus huruf ‘る’ dan menambahkan bentuk konjugasi yang sesuai dengan subjek dan keterangan waktu. Namun terdapat beberapa aspek yang harus diketahui dalam menguasai konjugasi kata kerja golongan 2 tersebut. Berikut beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

Pola Konjugasi

Pola konjugasi dangan doushi ditandai dengan penghapusan karakter ‘る’ dari bentuk dasarnya dan menambahkan ending (akhiran) baru yang sesuai dengan subjek kalimat dan keterangan waktu yang digunakan. Berikut adalah pola konjugasi kata kerja golongan 2:

Bentuk Dasar Bentuk Negatif Bentuk Kebiasaan Bentuk Masa Lampau Bentuk Negatif Masa Lampau Bentuk Permintaan
taberu (makan) tabenai tabemasu tabeta tabenakatta tabete kudasai
nomu (minum) nomanai nomimasu nomiita nomnakatta nonde kudasai
miru (melihat) minai masu mita minakatta mite kudasai

* Bentuk dasar taberu, nomu, dan miru diurutkan berdasarkan hiragana.

Bentuk Negatif

konjugasi kata kerja golongan 2 negatif

Setelah mengetahui pola konjugasi kata kerja golongan 2, aspek selanjutnya yang perlu dipelajari adalah bentuk negatif atau dalam bahasa Jepang disebut dengan teineigo (丁寧語). Bentuk negatif ini digunakan untuk menunjukkan tindakan yang tidak dijalankan oleh subjek kalimat. Untuk membentuk bentuk negatif kata kerja golongan 2, tambahkan ‘ない’ atau ‘ません’ setelah bentuk dasar yang sudah kehilangan karakter ‘る’. Contohnya:

  • taberu – tabenai
  • nomu – nomanai
  • miru – minai atau mimasen

Bentuk Kebiasaan

konjugasi kata kerja golongan 2 kebiasaan

Bentuk kebiasaan atau dalam bahasa Jepang disebut dengan te-form (て形) digunakan untuk menunjukkan adanya kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Untuk membentuk bentuk kebiasaan, ikuti pola konjugasi kata kerja golongan 2 dan tambahkan karakter ‘ます’ di akhir bentuk dasarnya. Contohnya:

  • taberu – tabemasu
  • nomu – nomimasu
  • miru – mimasu

Kata ‘よく’ juga dapat digunakan sebagai pembuka kalimat untuk menunjukkan kebiasaan dalam melakukan sesuatu.

Bentuk Masa Lampau

konjugasi kata kerja golongan 2 masa lampau

Menggunakan kata kerja golongan 2 dalam bentuk masa lampau atau dalam bahasa Jepang disebut dengan ta-form (た形) digunakan untuk menunjukkan tindakan yang sudah selesai dilakukan pada waktu sebelumnya. Untuk membentuk bentuk masa lampau, hilangkan karakter ‘る’ dari bentuk dasar kata kerja golongan 2 dan tambahkan karakter ‘た’ pada akhirannya. Contohnya:

  • taberu – tabeta
  • nomu – nomita
  • miru – mita

Bentuk Negatif Masa Lampau

konjugasi kata kerja golongan 2 negatif masa lampau

Bentuk negatif masa lampau atau dalam bahasa Jepang disebut dengan teineneru-form (ていねず形) digunakan untuk menunjukkan tindakan yang tidak dilakukan oleh subjek kalimat pada waktu sebelumnya. Untuk membentuk bentuk negatif masa lampau, hilangkan karakter ‘る’ dari bentuk dasar kata kerja golongan 2 dan tambahkan karakter ‘なかった’ pada akhirannya. Contohnya:

  • taberu – tabenakatta
  • nomu – nomanakatta
  • miru – minakatta

Bentuk Permintaan

konjugasi kata kerja golongan 2 permintaan

Bentuk permintaan atau dalam bahasa Jepang disebut dengan te-kudasai-form (てください) digunakan untuk meminta/mengajukan permintaan atau permohonan dengan sopan. Untuk membentuk bentuk permintaan, ikuti pola konjugasi kata kerja golongan 2 dan tambahkan karakter ‘ください’ di akhir bentuk kebiasaan. Contohnya:

  • taberu – tabete kudasai
  • nomu – nonde kudasai
  • miru – mite kudasai

Penggunaan kata kerja golongan 2 dalam kalimat


kata kerja golongan 2 bahasa jepang

Kata kerja golongan 2 atau dikenal sebagai kata kerja berakhiran ‘iru’ atau ‘eru’ merupakan salah satu jenis kata kerja dalam bahasa Jepang. Kata kerja golongan 2 mudah diketahui karena akhirannya ‘iru’ atau ‘eru’. Kata kerja golongan 2 ini biasanya merupakan kata kerja transitif yang diikuti oleh objek. Berikut adalah beberapa penggunaan kata kerja golongan 2 dalam kalimat.

1. Menjelaskan Rencana


merencanakan

Di dalam bahasa Jepang, kata kerja golongan 2 sering digunakan untuk merencanakan sesuatu. Dalam kalimat penggunaannya, subjek biasanya diikuti dengan rencana yang ingin dilakukan. Contohnya, ‘watashi wa asu eiga o miru tsumori desu’ yang berarti ‘Saya berencana untuk menonton film besok’. Dalam kalimat tersebut, ‘miru’ adalah kata kerja golongan 2 yang berarti ‘menonton’.

2. Menyatakan Hobi


hobi

Kata kerja golongan 2 juga dapat digunakan untuk menyatakan hobi. Bahkan, pada umumnya kata kerja yang digunakan untuk menyatakan hobi adalah kata kerja golongan 2. Contohnya, ‘watashi wa ongaku o kiku no ga suki desu’ yang berarti ‘Saya suka mendengarkan musik.’ Di dalam kalimat ini, ‘kiku’ adalah kata kerja golongan 2 yang berarti ‘mendengarkan’.

3. Memberikan Instruksi


instruksi

Kata kerja golongan 2 juga dapat digunakan untuk memberikan instruksi. Contohnya, ‘isogashiku okane o kasegu tame, keisatsuin ni nareba ii’ yang berarti ‘Untuk mendapatkan uang dengan sibuk, menjadi polisi adalah ide yang bagus.’ Di dalam kalimat ini, ‘nare’ adalah kata kerja golongan 2 yang berarti ‘menjadi.’ Dalam penggunaannya, ‘nareba’ menunjukkan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu menjadi polisi.

4. Menyatakan Keberlangsungan


keberlangsungan

Kata kerja golongan 2 dapat digunakan untuk menyatakan keberlangsungan suatu kegiatan. Contohnya, ‘watashi wa eiga o tsuzukete miru’ yang berarti ‘Saya terus menonton film.’ Dalam kalimat ini, ‘tsuzukete’ adalah kata kerja golongan 2 yang berarti ‘terus’. Kata kerja golongan 2 menunjukkan bahwa kegiatan menonton film tersebut belum berakhir.

5. Menyatakan Kekuatan


kekuatan

Kata kerja golongan 2 juga dapat digunakan untuk menyatakan kekuatan. Contohnya, ‘watashi wa tsuyoku benkyou shiteiru’ yang berarti ‘Saya sedang belajar dengan keras’. Dalam kalimat ini, ‘benkyou’ adalah kata benda yang berarti ‘belajar’. Namun, ketika digabungkan dengan kata kerja golongan 2 ‘shiteiru’, maka kalimat tersebut menjadi ‘sedang belajar dengan keras’.

Kesimpulan

kesimpulan

Kata kerja golongan 2 dalam bahasa Jepang sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, kata kerja golongan 2 digunakan untuk menyatakan rencana, hobi, instruksi, keberlangsungan, dan kekuatan. Jadi, jika ingin belajar bahasa Jepang, penting untuk memahami penggunaan kata kerja golongan 2 agar dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan efisien.

Perbedaan antara kata kerja golongan 2 dan golongan 1


Perbedaan antara kata kerja golongan 2 dan golongan 1

Sebelum membahas perbedaan antara kata kerja golongan 2 dan golongan 1, ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu kata kerja golongan 2 dan golongan 1. Di dalam bahasa Jepang, kata kerja dibagi menjadi 3 golongan yaitu golongan 1, golongan 2, dan golongan 3.

Kata kerja golongan 1 adalah kata kerja yang polanya berakhiran ~ru. Contohnya seperti taberu (makan), neru (tidur), dan kaku (menulis). Sedangkan kata kerja golongan 2 adalah kata kerja yang polanya berakhiran ~iru atau ~eru. Contohnya seperti miru (melihat), kiku (mendengar), dan ageru (memberikan).

Berikut ini adalah perbedaan antara kata kerja golongan 2 dan golongan 1:

1. Bentuk Dasar

Bentuk Dasar

Bentuk dasar kata kerja golongan 1 adalah bentuk ~masu. Sedangkan bentuk dasar kata kerja golongan 2 adalah bentuk ~masu tanpa ~ru. Contohnya seperti miru menjadi mimasu dan kiku menjadi kikimasu.

2. Penggunaan

Penggunaan

Kata kerja golongan 1 digunakan dalam kegiatan sehari-hari dan tindakan yang dilakukan oleh subjek itu sendiri seperti makan, tidur, dan menulis. Sedangkan kata kerja golongan 2 digunakan pada tindakan yang bisa dilihat oleh orang lain seperti memberikan, meminjamkan, dan menunjukkan.

3. Jenis Frasa

Jenis Frasa

Kata kerja golongan 1 sering digunakan dalam frasa benda, sementara kata kerja golongan 2 sering digunakan dalam frasa keterangan. Contohnya seperti “saya membeli sepatu di toko” adalah frasa benda karena sepatu adalah benda yang dibeli, sedangkan “saya memberi hadiah kepada adik saya” adalah frasa keterangan karena hadiah adalah keterangan dari tindakan memberi.

4. Dulu dan Sekarang

Dulu dan Sekarang

Di masa lalu, kata kerja golongan 2 digunakan oleh keluarga kerajaan dan orang-orang yang berstatus tinggi. Sedangkan kata kerja golongan 1 digunakan oleh rakyat jelata. Namun sekarang, kedua jenis kata kerja ini digunakan secara universal.

Itulah beberapa perbedaan antara kata kerja golongan 2 dan golongan 1 dalam bahasa Jepang. Dalam belajar bahasa Jepang, kita harus memahami perbedaan antara kedua jenis kata kerja ini agar dapat menggunakannya dengan benar dan tepat.

Contoh Penggunaan Kata Kerja Golongan 2 dalam Percakapan Sehari-hari


Speaking Japanese

Dalam bahasa Jepang, terdapat jenis kata kerja yang dikenal sebagai kata kerja golongan ke-2 atau “(グループ2) gurūpu 2”. Kata kerja golongan ke-2 merupakan kata kerja yang berakhiran “-iru” atau “-eru”. Kebanyakan kata kerja golongan ke-2 adalah kata kerja transitif atau kata kerja yang membutuhkan objek. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa contoh penggunaan kata kerja golongan ke-2 dalam percakapan sehari-hari.

1. 閉める (shimeru) – Menutup

Kaput Jepang

Kata kerja ini umumnya digunakan untuk menggambarkan tindakan menutup sesuatu. Sebagai contoh, “tutup pintunya” akan diterjemahkan sebagai “ドアを閉めて (doa wo shime te)”. Dalam percakapan sehari-hari, kata kerja ini dapat digunakan dalam situasi seperti menutup pintu kamar atau menutup kotak makanan.

2. 運ぶ (hakobu) – Mengangkut

Moving Japan

Kata kerja ini digunakan dalam situasi untuk menyatakan tindakan mengangkat atau memindahkan sesuatu. Sebagai contoh, “saya akan mengangkat kotak makan siang” akan diterjemahkan sebagai “お弁当を運びます (obentou wo hakobi masu)”. Dalam kehidupan sehari-hari, kata kerja ini dapat digunakan dalam situasi seperti saat memindahkan barang-barang saat pindah rumah atau membawa belanjaan dari toko ke rumah.

3. 着替える (kigaeru) – Mengganti Pakaian

Japanese Fashion

Kata kerja ini umumnya digunakan dalam situasi ketika mengganti pakaian. Sebagai contoh, “saya perlu mengganti baju” akan diterjemahkan sebagai “服を着替える必要があります (fuku wo kigaeru hitsuyou ga arimasu)”. Dalam kehidupan sehari-hari, kata kerja ini dapat digunakan dalam situasi seperti saat berganti pakaian setelah berolahraga,

4. 調べる (shiraberu) – Mencari Tahu

Learning Japanese

Kata kerja ini digunakan untuk menyatakan tindakan mencari tahu. Sebagai contoh, “Saya perlu mencari tahu jadwal kereta api” akan diterjemahkan sebagai “電車の時刻表を調べなければならない (densha no jikokuhyou wo shirabenakereba naranai)”. Dalam kehidupan sehari-hari, kata kerja ini dapat digunakan dalam situasi seperti saat mencari informasi tentang restoran atau mencari informasi tentang pemesanan tiket perjalanan.

5. やめる (yameru) – Berhenti

Quitting

Kata kerja ini digunakan untuk menyatakan tindakan berhenti melakukan sesuatu. Sebagai contoh, “Saya berhenti merokok” akan diterjemahkan sebagai “私はタバコをやめました (watashi wa tabako wo yamemashita)”. Dalam kehidupan sehari-hari, kata kerja ini dapat digunakan dalam situasi seperti berhenti merokok atau mengakhiri pekerjaan.

Dalam keseluruhan, kata kerja golongan ke-2 sangat penting dalam bahasa Jepang karena banyak kata kerja yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam golongan ke-2. Dengan memahami konjugasi dari kata kerja ke-2, seseorang dapat memperluas keahlian bahasa Jepang mereka.

Iklan