Pengertian Bahasa Jepang


Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah bahasa yang berasal dari Jepang. Bahasa tersebut memiliki sejarah yang panjang, kaya, dan menyenangkan untuk dipelajari. Selain itu, bahasa Jepang juga menjadi bahasa yang populer di seluruh dunia karena kepopulerannya dalam industri anime dan manga.

Bahasa Jepang memiliki sistem penulisan yang unik yaitu Hiragana, Katakana dan Kanji. Hiragana merupakan abjad yang terdiri dari 46 karakter dan Katakana juga sama memiliki 46 karakter. Sementara itu, Kanji menggunakan karakter Cina dalam penulisannya dan memiliki banyak sekali karakter atau huruf.

Bahasa Jepang juga memiliki sistem penulisan vertikal yang membaca dari atas ke bawah dan dari kanan ke kiri. Tidak seperti bahasa Indonesia atau Inggris yang membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Bahkan dalam sistem penulisannya, bahasa Jepang juga memiliki tanda-tanda baca seperti titik dan koma yang sangat unik.

Bahasa Jepang juga memiliki beragam bentuk pengucapan dan kosakata yang digunakan dalam berbagai situasi. Misalnya, ada istilah-istilah formal yang biasanya digunakan di lingkungan kerja atau pergaulan resmi, dan ada kosakata yang lebih santai yang biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari.

Memahami bahasa Jepang bukan hanya tentang menghapalkan kata-kata saja, juga mempelajari budaya dan cara hidup orang Jepang. Bahasa Jepang sangat terkait dengan budaya Jepang dan banyak istilah dalam bahasa Jepang yang tidak dapat diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa lain.

Seiring dengan kemajuan teknologi, mereka juga mengembangkan Kana Romaji dan bahasa Jepang telah sangat sering digunakan dalam berbagai hal yang berkaitan seperti manga, anime, dan cosplay. Sehingga bahasa Jepang memiliki tempat khusus di hati banyak penggemar di seluruh dunia.

Sejarah Bahasa Jepang


Sejarah Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah bahasa yang digunakan di Jepang. Bahasa Jepang memiliki banyak karakteristik yang unik, termasuk penulisan dan kata-katanya yang berbeda dengan bahasa lain. Bahasa Jepang diduga berasal dari bahasa Tungus-Manchurian di wilayah Asia Timur Laut. Sejarah bahasa Jepang sangat panjang dan menarik dengan berbagai perkembangan yang berbeda.

Bahasa Jepang memiliki catatan tertulis paling awal pada abad ke-8. Bahasa Jepang menggunakan aksara Kanji (hanzi dalam bahasa Cina), yang pertama kali digunakan oleh orang-orang Cina pada zaman Dinasti Tang dan diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-6. Karena pengaruh Kuil Buddha awal di Jepang, banyak Kosakata bahasa Jepang berasal dari bahasa Cina, terutama dari aksara Han.

Setelah itu, bangsa Jepang menciptakan huruf katakana pada abad ke-9 dengan mengadopsi beberapa karakter kanji untuk melambangkan bahasa Jepang. Huruf katakana terdiri dari karakter-karakter yang lebih sederhana, dengan tampilan yang lebih bersih dan simpel. Katakana digunakan untuk menulis loanwords Jepang, nama-nama asing, suara-suara alam, dan beberapa kata-kata asli dalam bahasa Jepang.

Sepanjang sejarahnya, bahasa Jepang mengalami banyak pengaruh dari bahasa lain seperti bahasa Korea dan bahasa Mandarin. Selain itu, bahasa Jepang juga terus menyerap istilah dan budaya Barat selama abad-abad terakhir, terutama setelah Restorasi Meiji pada akhir abad ke-19, ketika Jepang mulai membuka diri ke dunia.

Tentu saja, perkembangan bahasa Jepang tidak hanya berhenti di sini. Bahasa Jepang juga dikenal dengan pelafalan dan diksi yang sangat jelas serta nada kalimat yang selalu naik di akhir kalimat. Karena itu, banyak orang menganggap bahasa Jepang cukup sulit untuk dipelajari.

Melalui berbagai proses sejarahnya, bahasa Jepang menjadi bahasa yang unik dan menarik untuk belajar. Bahasa Jepang kemudian berkembang menjadi bahasa modern yang digunakan di Jepang dan secara luas diajarkan di seluruh dunia sebagai bahasa kedua. Bahkan banyak orang dari luar negeri tertarik untuk belajar bahasa Jepang karena keunikan budaya Jepang yang tersebar di seluruh dunia.

Sistem Penulisan Bahasa Jepang


Sistem Penulisan Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki sistem penulisan yang sangat unik di antara bahasa-bahasa di dunia. Selain menggunakan huruf kanji, bahasa Jepang juga menggunakan katakana dan hiragana. Tiga jenis huruf ini punya kegunaan masing-masing yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, literatur, koran, majalah, dan dokumen resmi.

Huruf kanji, merupakan jenis huruf yang paling sulit bagi seseorang yang belajar bahasa Jepang. Terdiri atas sekitar 2.000 karakter yang harus dikuasai. Karakter ini diambil dari bahasa China yang sudah disesuaikan dengan bahasa Jepang. Setiap karakter mempunyai arti yang berbeda-beda. Huruf kanji biasanya digunakan untuk menulis nama-nama orang, tempat, benda-benda, serta istilah-istilah yang spesifik dalam bahasa Jepang, termasuk dalam bahasa pemograman dan ilmu komputer.

Katakana, adalah bentuk penulisan huruf Jepang yang digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing, seperti bahasa Inggris atau kata-kata yang diadaptasi dari bahasa asing. Katakana juga sering digunakan pada huruf atau tulisan yang memiliki arti khusus seperti nama obat-obatan, nama-nama barang elektronik, makanan cepat saji, dan lainnya.

Hiragana, adalah jenis huruf asli Jepang yang digunakan selain huruf kanji. Hiragana terdiri dari 46 karakter yang lebih mudah dikuasai daripada huruf kanji. Karakter ini digunakan untuk penulisan kata-kata dasar serta kata-kata yang tidak dapat ditulis dengan huruf kanji, seperti partikel, kata kerja, kata sifat, dan sebagainya. Hiragana juga sering digunakan untuk menulis novel atau karya sastra Jepang, dan dokumen resmi.

Selain itu, banyak juga simbol-simbol yang digunakan dalam bahasa Jepang untuk menuliskan angka, kalender, atau jam. Contohnya, simbol 年, 時 dan 分 digunakan untuk menulis tahun, jam, dan menit.

Dalam penulisan nama orang Jepang, mereka menggunakan urutan nama keluarga atau nama depan terlebih dahulu. Halehnya, sangat tidak direkomendasikan untuk memanggil seseorang dengan hanya menggunakan nama depan saja, kecuali memang sudah sangat dekat dengan orang tersebut.

Dalam dokumen resmi seperti surat atau laporan pekerjaan, biasanya menggunakan bentuk tertentu yang disebut keigo. Keigo biasanya digunakan untuk menyapa atau memulai suatu percakapan, dan untuk menghormati jabatan atau status seseorang yang lebih tinggi. Jika dalam percakapan biasa, orang Jepang tidak terlalu suka menggunakan bahasa keigo karena dianggap terlalu formal.

Dalam belajar bahasa Jepang, menguasai sistem penulisan dan pengucapan huruf Jepang sangat penting. Kemampuan ini juga akan berpengaruh jika seseorang ingin bekerja atau mengadopsi budaya Jepang. Dengan menguasai sistem penulisan ini, kita juga bisa dengan mudah memahami berbagai media asal Jepang seperti anime, manga, dan drama.

Kosa Kata Bahasa Jepang


Kosa Kata Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah bahasa yang sangat menarik untuk dipelajari. Sebagai bahasa yang berasal dari negara Jepang, mempelajari bahasa ini akan membantu Anda memahami budaya, tradisi hingga makanan khas Jepang. Ada banyak sekali kosakata bahasa Jepang yang harus Anda pelajari.

1. Angka
Angka dalam bahasa Jepang menggunakan sistem bilangan yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Beberapa kosakata untuk bilangan dalam bahasa Jepang adalah:
– Satu = ichi
– Dua = ni
– Tiga = san
– Empat = yon / shi
– Lima = go
– Enam = roku
– Tujuh = shichi / nana
– Delapan = hachi
– Sembilan = kyuu / ku
– Sepuluh = juu

2. Warna
Berikut ini beberapa kosakata warna dalam bahasa Jepang:
– Merah = aka
– Jingga = daidaiiro
– Kuning = kiiro
– Hijau = midorii
– Biru = aoi
– Ungu = murasaki

3. Makanan
Jepang terkenal dengan makanan khasnya yang sangat lezat. Beberapa kosakata untuk makanan dalam bahasa Jepang antara lain:
– Nasi = gohan
– Mie = men
– Sushi = sushi
– Sup = suupu
– Karage = karage

4. Pekerjaan
Di Jepang, pekerjaan sangatlah penting dan dihargai. Ada banyak kosakata bahasa Jepang yang berkaitan dengan pekerjaan, di antaranya:
– Guru = sensei
– Pilot = pairotto
– Polisi = kouan
– Dokter = isha
– Insinyur = enjinia

5. Hari
Berikut ini beberapa kosakata untuk hari dalam bahasa Jepang:
– Senin = getsuyoubi
– Selasa = kayoubi
– Rabu = suiyou
– Kamis = mokuyoubi
– Jumat = kinyoubi
– Sabtu = doyoubi
– Minggu = nichiyoubi

Dalam mempelajari bahasa Jepang, Anda juga perlu memahami beberapa aturan gramatika dan tata bahasa. Namun, dengan mempelajari kosakata terlebih dahulu, Anda akan lebih mudah memahami bahasa Jepang dengan baik dan benar. Selamat belajar bahasa Jepang!

Ekspresi dan Slang Bahasa Jepang


Ekspresi dan Slang Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang formal dan sopan, namun juga punya banyak variasi ekspresi dan slang yang tidak terlalu formal dan sopan. Ekspresi dan slang ini hampir tidak pernah ditemukan di dalam buku pelajaran dan biasanya hanya dipelajari oleh para penutur asli atau orang yang telah hidup lama di Jepang. Berikut adalah beberapa contoh ekspresi dan slang Bahasa Jepang:

1. めっちゃ (meccha)


meccha

Ekspresi ini merupakan kependekan dari kata “mecchakucha”, yang berarti “tidak teratur” atau “kacau”. Akan tetapi, pada penggunaan di lingkungan sehari-hari, meccha digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu sangatlah “sangat”. Misalnya, “Sushi yang ku makan tadi meccha oishikatta!” yang berarti “Sushi yang saya makan tadi sangat lezat!”

2. ググった (gugutta)


gugutta

Ekspresi ini digunakan ketika seseorang mencari atau mendapatkan jawaban dari internet, atau ketika “mencari kesempatan” (gugutta hara odoko) untuk memperbaiki sesuatu. Biasanya digunakan oleh orang muda dan remaja di Jepang.

3. バイト (baito)


baito

Ekspresi ini merupakan kependekan dari kata “アルバイト” (arubaito), yang berarti “kerja paruh waktu” atau “kerja sampingan”. Di Jepang, banyak remaja dan mahasiswa yang mencari pekerjaan part-time, biasanya di toko-toko atau restoran yang cocok dengan jadwal kuliah atau kegiatan lainnya. Oleh karena itu, kata baito sangatlah akrab di kalangan mereka.

4. ええじゃないか (ee janai ka)


ee janai ka

Slang ini digunakan untuk menyatakan persetujuan atau ketidakpercayaan terhadap orang yang terlalu khawatir atau terlalu ketat dalam suatu permasalahan. “Ee janai ka” tidaklah sepenuhnya formal dan sopan, namun bisa disebut sebagai ekspresi yang cukup santai.

5. うますぎ (umasugi)


umasugi

Sama seperti meccha, kata ini merupakan kependekan dari “umai sugi”, yang berarti “terlalu enak” atau “sangat lezat”. Slang ini bisa digunakan untuk segala jenis makanan atau minuman yang disukai seseorang.

Itulah beberapa contoh ekspresi dan slang Bahasa Jepang yang bisa memudahkan percakapanmu di Jepang. Namun, jangan terlalu banyak menggunakan slang dan ekspresi casual seperti ini di lingkungan formal atau resmi. Selalu sesuaikan jenis kata dan gaya bahasa yang digunakan dengan situasi dan kondisi.

Iklan