Ads - After Header

Review Anime Baka and Test: Summon the Beasts

Semesta

Review Anime Baka and Test
Review Anime Baka and Test

Review Anime Baka and Test | Anime “Baka and Test: Summon the Beasts,” atau yang dikenal sebagai “BakaTest,” menyajikan premis unik yang memadukan interaksi karakter dalam anime sekolah dengan daya tarik strategi RPG ala Jepang seperti Final Fantasy Tactics dan Disgaea. Namun, kelemahan utama dari anime ini terletak pada fakta bahwa potensi premisnya tidak sepenuhnya dieksplorasi dengan baik.

Detail Anime

Jumlah Episode: 13

Tayang Perdana: Musim Dingin 2010

Pemberi Lisensi: Funimation

Studio: Silver Link

Anime ini memiliki total 13 episode yang pertama kali tayang pada Musim Dingin 2010. Dalam perjalanan penayangannya, Funimation menjadi pemberi lisensi untuk anime ini, sementara produksinya ditangani oleh studio Silver Link.

Review Anime Baka and Test

Sinopsis dan Karakter

Cerita berfokus pada kelas dengan peringkat terendah di sekolah, yang juga memiliki nilai terlemah dan oleh karena itu summon (memanggil) monster yang lemah. Premis ini menarik karena kekuatan “makhluk” yang dipanggil oleh para siswa, yang sebenarnya adalah versi super-deformed (chibi) dari diri mereka sendiri, sebanding dengan nilai pelajaran mereka. Jika nilai pelajaran tidak memadai, monster mereka tidak akan menakutkan.

Protagonis kita, Yoshii, adalah siswa terburuk di sekolah ini dan memiliki makhluk dengan kemampuan yang cukup unik. Cerita berfokus pada kelas F, yang mencoba menantang kelas-kelas yang lebih kuat demi memperoleh fasilitas yang lebih baik.

Yoshii harus bersaing dengan berbagai karakter unik seperti Himeji, tomboy, mastermind jahat, peeping tom, dan seorang anak laki-laki yang terlihat seperti perempuan. Namun, sebagian besar kelas F digambarkan sebagai massa wajah tanpa identitas yang sangat tertindas.

Kekuatan dan Kelemahan

“Baka and Test” menjadi menyenangkan ketika fokus pada interaksi karakter yang cepat dan komedi yang memukau. Jokes di dalamnya sangat lucu, terutama bagi mereka yang akrab dengan berbagai anime lainnya.

Namun, kelemahannya terletak pada pengulangan lelucon yang terlalu sering. Beberapa gurauan, seperti karakter Minami yang sering menggunakan teknik gulat rumit pada Yoshii, awalnya lucu tetapi menjadi membosankan karena pengulangan yang berlebihan.

Episod-episod yang sepenuhnya tidak berhubungan dengan plot utama, dan menghadirkan karakter dalam situasi klise sekolah, terasa seperti pengisi ruang yang jelas. Filler ini menjadi masalah besar karena mengurangi daya tarik dan kualitas cerita. Terkadang, kita berharap anime ini lebih banyak mengeksplorasi pertarungan summoning yang menjadi inti premisnya.

Desain Visual dan Arah Seni

Meskipun beberapa episode tidak mencapai potensi penuhnya, “Baka and Test” tetap berhasil berkat desain visual yang bagus dan arah seni yang kreatif. Bahkan pada episode yang kurang bagus sekalipun, masih terdapat beberapa gurauan visual yang menghibur. Penggunaan ruang layar yang cerdas dan perhatian pada framing dalam adegan chase menunjukkan bahwa ada perhatian khusus dalam aspek visualnya.

Baca Juga: Review Anime Bocchi The Rock

Kesimpulan

Secara keseluruhan, “Baka and Test: Summon the Beasts” memiliki potensi besar yang sayangnya tidak selalu terwujud sepenuhnya. Sementara beberapa episode menghadirkan komedi yang brilian dan cerdas, kebanyakan episode mengalami kesulitan untuk menghindari pengulangan yang membuatnya terasa kurang segar. Meskipun demikian, bagi mereka yang mencari hiburan ringan dengan premis unik, anime ini masih bisa menjadi pilihan yang layak.

Also Read

Bagikan:

Tags

Ads - Before Footer