10 Tips Praktis Memilih Permainan Edukatif bagi Anak

 

Memilih Permainan Edukatif bagi Anak—Dunia anak-anak identik dengan dunia bermain. Belum pada tempatnya jika seorang anak harus dibebani dengan pikiran yang berat dan tugas yang serius seperti yang dialami oleh mereka yang sudah dewasa.

Dahulu, saat saya masih kecil, permainan yang saya pilih dan lakukan bersama teman-teman seumuran adalah petak umpet, angkle, main kelereng, gobak sodor, dan jenis permainan tradisional yang lain.

Jika diamati, jenis permainan tersebut lebih cenderung permainan yang melibatkan olah fisik. Beda halnya dengan permainan kontemporer jaman sekarang. Permainan tradisional itu memang tidak se-kontemporer permainan sekarang. Permainan yang ada saat ini harus dipilih dengan lebih selektif lagi jika tidak ingin merasakan akibat negatif-nya bagi anak.

Adapun patokan permainan anak-anak yang bisa Anda jadikan referensi adalah permainan anak yang memiliki nilai edukasi. Nilai edukasi itu berkaitan dengan usaha kita untuk mengasah kecerdasan, perbaikan kualitas diri seperti etika dan moral, serta cara bersosialisasi yang baik. Sebagai Parent, wajib bagi Anda untuk memilih jenis permainan anak anak yang mendidik sehingga memberikan masukan positif bagi anak-anak dan baik untuk perkembangannya di kemudian hari.

Dampak negatif permainan tersebut tidak hanya pada psikis, tetapi pada kesehatan anak. Ya, ada beberapa permainan anak anak yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak aman. Indikasi berbahaya itu bisa disebabkan oleh bahannya, bentuknya, dan ukuran mainan tersebut.

Material yang berbahaya adalah yang kaya akan bahan kimia yang tidak baik bagi kesehatan, apalagi untuk si kecil. Sedangkan jika bentuk permainan anak anak itu terlalu tajam, maka akan berpotensi melukai anak-anak. Untuk ukuran permainan yang terlalu kecil pun berbahaya karena masa-masa dibawah 3 tahun, anak anak sangat suka memasukkan apapun ke dalam mulutnya.

Yang menjadi masalah adalah, saat anak menginginkan mainan tertentu namun mainan itu tidak mendidik, apa yang harus kita lakukan?. Biasanya, akan terjadi drama rengekan tak henti-henti saat anak menginginkan permainan tersebut namun tidak baik untuknya. Apa yang Parent seharusnya lakukan saat menghadapi masalah seperti ini? Apakah harus begitu saja mengikuti kemauan anak atau Anda harus memaksa anak agar mengikuti Anda?

Sikap demikian senantiasa ditunjukkan anak saat keinginan mereka bersebrangan dengan apa yang Anda harapkan. Anak akan merengek, menangis, menghentak-hentakkan kaki, dan masih banyak lagi hal unik yang mereka lakukan demi memancing rasa iba Parent. Seringkali Parent utamanya para ibu yang tidak tega menghadapi tangisan anak, akhirnya kalah dan menuruti keinginan anak. Jika ini yang terjadi dan dilakukan terus menerus, ego anak akan semakin tinggi dan Parent tidak memiliki power dihadapan anak. Ke depannya, hal ini tidak bagus untuk tumbuh kembang anak.

Cara mengatasinya jika anak melakukan hal tersebutu adalah dengan mengalihkan perhatiannya. Belikan makanan yang dia suka dan ajak anak berpindah dari spot dimana anak ingat akan permainan yang diinginkan itu menuju ke tempat yang lain.

Well, Bunda akan membelikan permainan anak anak dalam waktu dekat? Yuk, pertimbangkan tips praktis berikut ini!

1. Pilih Permainan yang Sesuai dengan Usia Anak-anak

Kontekstual sangatlah penting. Mari menjadi Bunda yang sensitif dengan menyesuaikan antara usia dan kebutuhan anak. Perbanyak referensi mengenai indikasi perkembangan anak pada rentang usia tertentu. Jika saat ini anak-anak berusia 6 bulan, cobalah untuk membeli permainan anak anak yang merangsang kepekaan indra pendengarannya yang saat itu mulai berfungsi dengan baik.

Saat logika anak sudah mulai bermain, yaitu pada sekitaran usia 5 tahunan, Anda bisa membelikan permainan anak anak yang membutuhkan pikiran untuk menyelesaikannya. Permainan yang dimaksud adalah permainan yang mengasah logika anak dan permainan yang meningkatkan kosakata bahasanya seperti bermain kartu, scramble, atau puzzle. Kecerdasan kognitif anak akan meningkat dengan cara ini.

2. Jenis Permainan yang Meningkatkan Kognitif dan Kecerdasan Anak

Permainan anak-anak yang sifatnya mendidik salah satunya memiliki ciri meningkatkan logika dan kreativitas anak. Pastikan terdapat unsur mendidik tersebut dalam jenis permainan yang Anda pilihkan untuk anak.

Logika atau kreativitas anak semakin berkembang jika Anda membiasakan anak berinteraksi dengan puzzle, dengan lego, dengan permainan kartu yang berisi vocabulary bahasa, dst. Ini adalah jenis permainan indoor yang cocok untuk meningkatkan ketajaman logika anak.

Jika ingin sekaligus mengasah kreativitas dan jiwa sosialnya, Anda bisa siapkan media seperti kertas, dan membuat permainan dari kertas lipat itu bersama anak-anak. Atau, ajak mereka membuat layang-layang dengan kombinasi warna kertas yang beragam dan dengan model yang menarik. Setelah itu, terbangkan bersama-sama. Dengan cara ini, kreativitas mereka akan berkembang dengan baik dan mereka akan belajar bagaimana caranya bersosialisasi dengan orang lain.

3. Ketahui Apa Minat Anak dan Belikan Permainan Sesuai dengan Bakat itu

Anak Anda adalah lelaki yang suka bidang otomotif? Mobil-mobilan adalah jenis mainan yang cocok. Anda bisa membelikan mobil dengan ukuran yang bervariasi dan dari jenis yang berbeda-beda. Ukuran mainan yang cukup besar akan menarik perhatian anak untuk belajar lebih detail lagi tentang perangkat tersebut. Sediakan ukuran permainan yang beragam agar anak semakin gemar berinteraksi dengan permainan anak anak tersebut.

Atau, boneka adalah permainan anak anak yang cocok untuk meningkatkan jiwa sosial dan kasih sayang yang dimiliki anak. Anak belajar berinteraksi dengan boneka tersebut dengan cara memberinya makan, memakaikan pakaian, dan merawatnya dengan baik. Nantinya, itu akan diterapkan saat anak berinteraksi dengan sesama.

Jika anak sudah bisa menyebutkan apa keinginan mereka atau cita cita mereka di masa mendatang, Anda bisa mengapresiasinya dengan memberikan permainan anak anak yang senada dengan cita citanya. Sebut saja pesawat untuk si kecil yang ingin jadi pilot, mobil-mobilan untuk yang ingin terjun di bidang otomotif, piano bagi yang hobby memainkannya, dan sebagainya.

4. Berikan Mainan yang Sederhana

Permainan anak tidak harus mahal dan rumit. Anda bisa memberikan mainan yang sederhana seperti halnya satu set alat menggambar dan buku gambarnya. Mainan anak-anak tersebut adalah mainan yang sederhana dan bisa dimanfaatkan untuk menggambar apa saja. Anak-anak yang hobby menggambar akan menumpahkan imaginasinya di atas buku gambarnya.

Saat ini, mainan yang sedang hit adalah lego. Mainan ini bisa dibawa kemana-mana dan bisa dimainkan kapan saja saat sedang senggang. Salah satu manfaat dari mainan ini adalah merangsang otak agar lebih aktif dan semakin responsif lagi.

5. Mainan Tersebut Disukai oleh Anak

Seringkali, kita sebagai Parent akhirnya membeli permainan anak anak tertentu karena kita ingin memberikan mainan terbaik bagi anak. Kita membelinya karena tetangga kanan dan kiri rumah membelikan mainan yang sama pada anak, atau karena harga mainan yang mahal dan identik dengan mainan kelas tinggi demi kemajuan anak-anak.

Sayangnya, saat kita berikan mainan itu pada anak-anak, mereka justru tidak merespon dengan baik. Ini dikarenakan mereka tidak menginginkannya dan tidak tertarik pada mainan tersebut. Setiap anak memiliki ketertarikannya masing-masing. Mereka ingin memiliki mainan tertentu yang mungkin jauh lebih sederhana dan lebih terjangkau.

Untuk itu, saat Anda membelikan si kecil mainan, cobalah mempertimbangkan dua hal, yaitu mempertimbangkan dari sisi edukatif yang diberikan dan mempertimbangkan dari sisi minat atau kesukaan  anak. Jika kedua kriteria tersebut terpenuhi, berarti permainan anak anak tersebut adalah permainan yang paling cocok bagi anak.

6. Menyempatkan Waktu untuk Bermain dengan Anak adalah Permainan Terbaik

Karena begitu sibuknya kita sebagai Parent dalam bekerja setiap harinya, sangat mungkin kita akan kehilangan waktu kebersamaan bersama anak-anak. Waktu luang yang Anda miliki bisa Anda manfaatkan sebagai waktu bermain yang menyenangkan untuk anak. Tidak harus lama, Anda bisa memanfaatkan momen senggang di tengah-tengah kesibukan.

Luangkan waktu khusus untuk si kecil bermain bersama Anda. Parent bisa mengajari anak belajar membaca, menulis, berhitung dengan cara yang menyenangkan. Atau di akhir pekan, ajak anak-anak untuk berwisata edukasi bersama.

Wisata ini selain sifatnya memberikan hiburan, juga menjadi sarana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Ajak mereka ke museum atau ke kebun binatang. Ini akan membantu anak mengetahui wujud real dari materi yang dipelajarinya dalam buku pelajaran selama ini.

7. Baca Label Permainan Anak

Permainan anak dilengkapi dengan label panduan penggunaannya. Cermati apakah permainan itu cocok untuk usia anak tersebut atau tidak. Memilih mainan untuk usia anak yang lebih tinggi atau lebih rendah kurang sesuai dengan perkembangan kepribadian anak. Cobalah untuk memilih permainan anak anak yang memang cocok dengan perkembangan kepribadiannya saat ini.

8. Ukuran Mainan yang Cukup Besar

Anak-anak yang berusia kurang dari 3 tahun, biasanya suka memasukkan apapun ke dalam mulutnya. Mereka mungkin gemas dan ingin tau apa sebenarnya benda tersebut. Rasa ingin tau tersebut mendorong anak untuk ingin melakukan itu. Untuk menghindari kemungkinan negatif dimana anak akan menelan mainan tersebut dikarenakan bentuknya yang terlalu kecil, coba pilih mainan dengan ukuran yang lebih besar sehingga anak-anak tidak bisa menelannya.

9. Pertimbangkan Teksturnya

Penting bagi Anda untuk mempertimbangkan bagaimana teksture dan tepi dari mainan tersebut. Hindari jenis mainan dengan tepian yang tajam agar tidak melukai si kecil. Sebisa mungkin hindarkan mainan dengan tekstur yang kasar dan keras itu dari jangkauan anak-anak khususnya dari jangkauan anak-anak yang masih balita. Mainan dengan tekstur yang demikian membahayakan anak.

10. Pertimbangkan Kebersihan dan Higienitasnya

Jenis permainan anak anak yang direkomendasikan adalah mainan yang terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan terjamin higienitasnya. Ini tidak lain karena anak-anak seringkali memasukkan apapun dengan seenaknya ke dalam mulutnya.

Seperti yang Parent tau, sistem pencernaan anak belum sempurna dan memerlukan perhatian khusus dari orang tua agar lebih selektif lagi dalam memilihkan mainan. Mainan yang mudah dicuci akan memudahkan Anda dalam membersihkannya sehingga Anda tidak lagi khawatir saat anak bermain menggunakan mainan tersebut.

Waktu senggang anak biasanya digunakan untuk bermain. Sebagai Parent, Anda harus pandai memilihkan permainan anak anak yang tepat. Pilah permainan anak anak tersebut dengan cara diatas agar anak tidak hanya mendapatkan hiburan tetapi juga mendapatkan edukasi yang tepat untuk pertumbuhan etika, dan kognitifnya.

Iklan