10 Tips Keluarga untuk Kembangkan Potensi Anak

 

Tips keluarga khususnya dalam memaksimalkan bakat anak adalah hal menarik untuk diketahui dan dipraktikkan. Tips keluarga ini cocok sekali bagi Anda selaku orang tua yang ingin mengembangkan bakat anak dan tau apa hasil akhir dari eksperimen yang akan Anda lakukan. What? Eksperimen? Ya, saya menyebutnya eksperimen karena disini kita mencoba beberapa cara memaksimalkan bakat si kecil, dengan anak sebagai obyeknya.

Setiap orang lahir dengan bakat masing-masing. Jika ada orang mengatakan si A tidak punya bakat, atau si B tidak punya bakat, salah besar. Bisa jadi kita sebagai orang tua kurang sensitif, terlalu sibuk, atau terlambat menerapkan tips keluarga untuk melejitkan potensi anak berikut ini. Bakat manusia dibedakan menjadi dua, yaitu bakat umum dan khusus.

Bakat umum adalah kemampuan yang dimiliki oleh semua orang, atau potensi dasar yang melekat pada diri setiap orang, sedangkan bakat khusus adalah bakat yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Sebut saja bakat dalam bidang olahraga, dalam bidang ceramah, seni, bakat verbal, bakat bahasa, bakat fotografer, bakat numeric, bakat memimpin, dan sebagainya.

Melejit atau tidaknya bakat anak tergantung dari peran aktif orang tua. Anak kita, apalagi pada masa-masa golden age-nya perlu perhatian ekstra dimana Anda bisa memantau apa sekiranya bakat yang ada dalam diri anak.

Luangkan waktu Anda untuk memantau perkembangan si kecil dan terapkan tips keluarga berikut ini untuk mengoptimalkan bakat yang dimilikinya. Sebelum itu, perlu kita sadari bahwa bakat anak yang terasah memberikan beberapa manfaat bagi diri si kecil, bagi Anda selaku orang tua dan bagi masyarakat sekitar.

Manfaat bakat yang terasah bagi anak adalah, anak akan menemukan rasa percaya dirinya, merasa menemukan kebahagiaan dan jalannya di masa sekarang dan masa mendatang, ini juga membantu memudahkan meraih cita-citanya. Bagi orang tua, bakat anak yang terasah akan memberikan rasa bangga, bahagia dan rasa berhasil sebab telah membantu anak menemukan bakat di dalam dirinya.

Dan, bagi masyarakat, dampak bakat anak yang terasah, seperti dalam bidang kepemimpinan, akan membantu mengorganisir masyarakat dengan baik. Selain itu, bakat science membantu memahamkan masyarakat atas ilmu pengetahuan itu, adapula bakat seni yang fungsinya adalah untuk menghibur. Yang jelas, jika bakat anak terkuak, terasah dengan maksimal, akan banyak dampak positifnya. Segera terapkan tips keluarga dalam melejitkan potensi anak berikut ini ya!

 1.   Tingkatkan kepekaan

Tips keluarga yang pertama adalah dengan meningkatkan kepekaan, apa pentingnya kepekaan? Ini pertanyaan yang sering dilontarkan banyak orang tua. Pada saat anak-anak masih sekitaran usia 0 sampai dengan 4 tahun, Anda bisa amati apa kecenderungan si anak tersebut.

Apakah si anak bakat entertain dengan seringkali bersolek di depan kaca dan suka sekali memakaikan baju-baju yang unik dan match kepada bonekanya, atau anak-anak lebih suka bernyayi saat sedang bersama Anda, mungkin juga anak-anak gemar menirukan pelafalan bahasa asing yang dia dengar dari media elektronik di  rumah, dst.

Ini berarti anak-anak memiliki kecenderungan dalam bidang tertentu. Tingkatkan kepekaan pada tanda-tanda dari adanya bakat pada anak. Yakinkan diri bahwa anak memiliki bakat tertentu dengan memberikan stimulus sesuai dengan tanda-tanda yang diperlihatkannya.

Jika responnya bagus, bisa dipastikan bahwa anak-anak menyukai bakat itu. Ini adalah tahap awal yang penting, yang harus dilakukan dengan jeli, dan Anda wajib mendapatkan jawaban yang valid disini. Setelah itu, mudah bagi Anda untuk menemukan metode mengembangkan bakat yang pas untuk si kecil.

2.   Motivasi dan Apresiasi

Motivasi dan apresiasi adalah dua hal yang sangat menyentuh perasaan. Ini adalah dua cara jitu menimang rasa agar anak melakukan langkah-langkah real untuk melakukan bakatnya. Sebelum anak menjalani proses, kita perlu memberikan motivasi, dan selepas anak menjalani proses, kita wajib mengapresiasinya.

Ya, motivasi dan apreasiasi adalah dua hal yang saling berdampingan. Untuk melakukannya, Anda perlu ketahui bagaimana cara memberikan motivasi yang tepat, sesuaikan dengan karakter anak, hindari instruksi yang begitu banyak, dan minimalisir kata-kata larangan Olah sesuai dengan bahasa yang dimengerti anak tanpa bentakan.

Dan, untuk apreasianya, Anda bisa buat range apresiasi, mulai dari apreasiasi berupa gesture tubuh yang mendukung, dengan acungan jempol misalnya, dengan verbal yang halus, dan dengan iming-iming benda yang diinginkan anak sebagai hadiahnya. Jika ini dilakukan secara konsisten, anak-anak akan konsisten pula dalam mengasah bakat yang dimilikinya.

3.   Faktor Lingkungan yang Mendukung

Tips keluarga dalam kaitannya dengan meningkatkan potensi anak adalah dengan memposisikan mereka dalam lingkungan yang mendukung. Riset membuktikan bahwa persentase faktor lingkungan dalam mendukung maksimalnya potensi anak lebih besar dibandingkan dengan faktor genetic yang dimilikinya.

Orang tua yang mendidik anaknya dalam lingkungan yang mendukung akan lebih cepat kelihatan hasilnya pada anak. Disini, peran orang tua mencakup tiga hal sekaligus, yaitu asuh yang berarti pemenuhan kebutuhan fisik anak, asah yang berarti keluarga secara aktif memberikan stimulasi dan juga pendidikan kepada anak agar bakatnya semakin maksimal, dan yang terakhir adalah asih yang berarti keluarga meng-fasilitasi kebutuhan psycosocial yang diperlukan oleh anak sejak dini.

4.   Asah Kemampuan Komunikasinya

Adalah tanggung jawab orang tua agar bakat anak terasah secara sempurna. Salah satu tips keluarga yang bisa Anda terapkan adalah melalui kemampuan komunikasinya. Kemampuan komunikasi disini bertujuan sebagai media untuk menyampaikan isi hati kepada anak. Atau, kemampuan komunikasi bisa digunakan agar anak memiliki skill verbal khusus seperti fasih berbahasa asing, fasih ceramah dan berbicara di depan massa, serta sebagai pendongeng yang handal.

Tips keluarga untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak adalah dengan berbicara sopan dan baik pada anak, bertanya seputar kegiatannya di sekolah, sharing mengenai banyak hal, melibatkan anak dalam diskusi ringan, dan menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk memaksimalkan kemampuan verbalnya.

5.   Beri Nutrisi yang Cukup

Supply makanan empat sehat 5 sempurna agaknya harus Anda sediakan setiap waktu. Gizi yang baik berpengaruh pada kesehatan dan juga kecerdasan anak. Anak-anak yang kekurangan nutrisi sejak kecil, maka pembentukan otak dan juga fisiknya tidak akan maksimal.

Karbohidrat dibutuhkan untuk mencukupi energinya saat beraktivitas, protein untuk mengganti sel-sel yang rusak dan juga untuk pertumbuhan sel, lemak untuk memproteksi organ tubuhnya, vitamin dan mineral dipakai untuk pertumbuhan fisik anak, dan DHA yang berperan penting dalam menumbuhkan kecerdasan anak. Pada rentang usia 1 hingga 5 tahun, umumnya anak-anak masih rentan terhadap serangan penyakit. Anda bisa berikan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan sistem imun tubuh si kecil.

6.   Mengstimulasi Anak untuk Gemar Membaca

Ada ungkapan yang mendarah daging dan biasa kita dengar, yaitu “membaca adalah jendela dunia”. Bahkan, wahyu yang kali pertama datang pada Nabi Muhammad SAW adalah iqro’ yang artinya perintah untuk membaca. Apa pentingnya membaca? Membaca adalah sumber informasi. Semakin banyak informasi yang dimiliki, maka anak Anda termasuk pribadi yang kaya wawasan. Ada banyak manfaat menjadi pribadi yang kaya wawasan atau banyak ilmu. Ilmu tersebut bisa digunakan untuk memaksimalkan prestasi di kelas, untuk bertingkah laku yang sesuai dengan tradisi dan agama, dan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Yang menjadi PR bagi orang tua adalah membuat anak jatuh cinta dengan membaca. Jika anak sudah jatuh cinta, membaca sudah menjadi kebiasaan sehari-hari mereka. Bagaimana tips keluarga agar anak cinta membaca? Cobalah untuk mengamati tipikal anak, apakah anak adalah tipikal visual, audio, atau audio visual.

Jika  tipikal anak yang bersangkutan adalah visual, Anda bisa pilihkan buku-buku bergambar full warna, jika tipikalnnya audio, Anda bisa bacakan buku untuknya dengan intonasi suara sesuai dengan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita itu. Atau, anak audio akan lebih nyaman jika belajar sambil mendengarkan musik. Anda bisa coba berbagai metode itu untuk membentuk kebiasaan membaca anak sejak dini

7.  Sosialisasi

Sosialisasi adalah salah satu kunci keberhasilan di masa mendatang. Sah-sah saja jika Anda khawatir saat anak-anak bermain bersama teman-temannya. Namun tidak sebaiknya Anda over protective. Saat bermain, anak-anak berkesempatan untuk meningkatkan kemampuan sosialisasinya yang berguna untuk mengasah bakat interaksinya. Percuma  anak-anak memiliki kecerdasan IQ yang tinggi, namun dia gagal dalam mengatur emosinya saat sedang berinteraksi dengan orang lain.

Nampaknya hal ini sepele, namun jika dibiarkan akan membentuk kepribadian anak yang eksklusif, penyendiri, selfish, dan sulit bekerjasama. Anda sebagai orang tua, saat di rumah, bisa memberikan pengarahan kepada anak mengenai bagaimana saja etika yang bagus saat berinteraksi dengan teman-temannya.

8.   Kembangkan Kreativitas Anak

Kesalahan fatal yang seringkali kita lakukan sebagai orang tua adalah mengedepankan rasa khawatir dibandingkan dengan keinginan anak untuk berkreasi. Sebagai orang tua, Anda cukup memantau dan mendukung keinginan anak untuk mengeksplorasi bakat diri. Jangan sampai otak anak dipenuhi dengan instruksi dan larangan saja, padahal dalam diri anak tersimpan bakat yang bisa saja berbeda dengan Anda dan pasangan.

Anda bisa coba rancang ruangan khusus bagi anak-anak untuk berkreasi. Misalkan ruangan yang luas dengan beberapa mainan edukatif di dalamnya. Anda bisa putarkan music, berikan tontonan visual yang edukatif di  flat  screen tv yang Anda tempel di tembok. Anda bisa amati bagaimana respond anak terhadap stimulus yang Anda berikan itu. Cara lain adalah dengan seringkali mendongeng tentang cerita-cerita yang menarik dan edukatif, setelah cerita berakhir, cobalah meminta si kecil untuk menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri.

9.   Responsif

Penting bagi Anda sebagai orang tua untuk bersikap responsif terhadap pertanyaan yang diajukan si kecil. Cobalah untuk menjawab pertanyaan si kecil dengan logika dan juga bahasa yang bisa dipahami. Jangan lupa beri kesempatan anak untuk menceritakan pengalaman apa saja yang dilihatnya, atau mengenai kesulitan apa saja yang dia alami. Kebiasaan seperti ini akan membuat anak-anak secara psikis dekat dengan Anda.

10.  Jangan banyak terlibat dalam proses kreatif si kecil

Riset membuktikan bahwa anak-anak yang dilepas dan dibiarkan berkreasi sepuasnya oleh orang tuanya akan menemukan kreativitas yang terpendam dalam dirinya. Lain halnya dengan anak-anak yang memiliki orang tua super protective yang mudah melarang dan terlalu khawatir. Berikan kesempatan pada anak dan jangan banyak terlibat pada proses kreatif si kecil. Semoga tips keluarga dalam melejitkan potensi anak ini bermanfaat bagi Anda.

Iklan