ROMAJI
(ロマジ)
Hallo, Moshi-moshi. Eh? Kalian sudah datang ya. Maaf ya… Aku tak menyadari kedatangan kalian soalnya baru saja ditelpon.
Hm… Banyak yang menelpon ku katanya huruf-huruf Jepang itu sulit dipahami, tapi tahukah kalian di Jepang juga ada lo… jenis huruf yang pasti kita sudah paham.
Yap sebagaimana kalian baca di judul, jenis huruf ini disebuy Romaji, bahkan saking mudahnya aku tak perlu menjelaskan pun kalian sudah paham.
Hah… Kok bisa? Hehehe… Yaudah langsung aja kita masuk pelajaran jenis huruf terakhir dari 4 jenis huruf Jepang (Kanji, Hiragana, Katakana, dan Romaji) yang merupakan jenis huruf paling super sangat mudah :v
1. Penjelasan.

Romaji adalah jenis huruf yang menuliskan bahasa Jepang dalam bentuk huruf Romawi atau lebih sering disebut alphabet. Done… 😅
Yap… Kalian cukup baca itu dan hanya itu sebenarnya inti penjelasan Romaji. Hehehe… Gampang bukan, tapi disini aku akan menambahkan sedikit mengenai contoh huruf romaji, tabel huruf romaji, beberapa aturan penting dalam penulisan romaji, dan sejarah singkat romaji.
2. Contoh

Kanji:
Kana: みず
Romaji: Mizu
Nah… Dari contoh diatasa kalian kuharap sudah semakin paham apa itu Romaji, Romaji adalah bentuk alphabet dari huruf kanji ataupun hiragana diatas.
Nb: Kana -> Sebutan untuk hiragana dan katakana
3. Tabel
Tabel diatas merupakan penulisan Romaji berdasarkan huruf-huruf hiragana dan katakana
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Meskipun sederhana romaji juga memiliki beberapa atruran tersendiri, yaitu penulisan hurufnya tak bisa sembarangan, Karena penulisan alphabetical sendiri dalam beberapa bahasa memiliki hukum yang berbeda, kalau di Indonesia kita mengenal PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Namun kalian tak perlu risau karena romaji tak memiliki banyak aturan tambahan, semuanya sama seperti yang ada pada tabel diatas cara penulisannya, kecuali:
A. Huruf “n” ditetapkan sebagai bunyi yang memisahkan suku kata, dan tanda hubung digunakan sebagai pemisah antar suku kata, misalnya: Shin-Osaka
B. Huruf “c” yang diikuti huruf “ch” diganti dengan huruf “t,” misalnya: 仏地院 (Butchiin) aslinya (Bucchiin) – Bukan bucin ya :v
C. Huruf “n” yang diikuti huruf “b”, “m”, dan “p” berubah menjadi huruf “m”. Tanda hubung dipakai sebagai pemisah antar suku kata.
Cuma tiga kok jadi tenang saja ya 🤭  oh ya btw… Yang poin C mirip hukum Iqlab dalam pelajaran Tajwid kl ada yang tahu :v. Belajar bahasa Jepang ujung-ujungnya nyambung ke TPA juga yah :v.
5. Sejarah Singkat Romaji

Pada awalnya orang Jepang hanya mengenal tiga aksara, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji.
 Namun beriringnya waktu dan banyaknya orang mulai belajar bahasa jepang, maka demi memudahkan pembelajaran bahasa Jepang, komite pendidikan Amerika serikat yang datang ke Jepang atas panggilan panglima tertinggi sekutu, mengusulkan untuk menggunakan abjad latin pada bahasa Jepang dan menerbitkan hasil penelitiannya pada 31 Maret 1946, namun usulan tersebut mendapat kritikan keras dan ditolak.
Meski begitu usulan tersebut tak hentinya diajukan, hingga pada akhirnya pada 29 Desember 1954 pemerintahan Jepang mengumumkan instruksi kabinet no.1 tahun 1954 yang intinya berisi pengesahan abjad latin pada bahasa Jepang, atau yang sekarang kita kenal lebih dengan Romaji.
Tambahan:
Romaji berasal dari kata Romawi yang disesuaikan dengan telinga dan lidah orang Jepang.
Yap cukup sampai disini penjelasa singkat yang panjang dari Romaji. “Hah? Maksudnya gimana tuh?” Ya… Gitulah :v hehehe😅
Kalau menurut kalian ada yang kurang dari materi ini, ada kesalahan dari materi ini, atau ada yang hendak ditanyakan jangan lupa tinggalkan usulan, pesan, saran, atau kritik tersebut dikolom komentar ya😚. Sampai jumpa di materi selanjutnya 👋 Sayounara.

Iklan