Oke
teman-teman semuanya kembali lagi di blog Rinidesu.com ini, terima kasih
kepada kalian yang sudah Mengunjungi blog ini untuk belajar bahasa Jepang yang
secara gratis dan mudah. Di blog Rinidesu.com ini ini kalian akan
mendapatkan pelajaran bahasa Jepang yang akan dijelaskan secara detail dan
mendalam sehingga kalian akan mudah memahami pelajaran bahasa Jepang yang akan
kami sampaikan. Bagi kalian yang pertama kali mengunjungi blog ini ini
silahkan kalian membaca artikel daging yang kami berikan di blog ini.
belajar bahasa jepang Huruf
abjad dalam bahasa Jepang dalam
bahasa Jepang di sana ada beberapa abjad yang wajib untuk kalian ketahui,
karena dengan menguasai huruf bahasa Jepang kamu bisa memahami banyak sekali
kebudayaan Jepang. mulai dari makanan, minuman ,kesenian, gaya hidup
dan banyak lainnya. Dan
bahkan bagi kalian yang ingin memahami anime anime yang kalian tonton setiap
hari tanpa perlu subtitle. Maka kalian harus memahami bahasa Jepang, dan kalian
tidak akan memahami bahasa Jepang kecuali kalian memahami huruf abjad dalam
bahasa Jepang. Inilah pentingnya mengetahui huruf abjad dalam bahasa Jepang Huruf Abjad Jepang Kanji 1. Apa itu kanji? Kanji adalah aksara dari Tionghoa yang digunakan dalam bahasa
Jepang, bahkan secara harfiah kanji berarti 'aksara dari Han(sebutan orang
Jepang atas orang Tionghoa)' Pada zaman dulu kanji juga disebut dengan mana (真名) atau Shinji (真字) untuk membedakannya dari Kana
(sebutan untuk hiragana dan Katakana). 2. Fungsi Kanji berfungsi untuk melambangkan ide atau konsep, semacam kata
benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan kata keterangan). Selain kata serapan, kanji dipakai untuk melambangkan hampir
seluruh kosa kata yang berasal dari Tionghoa maupun Jepang. Bisa dikatakan
hampir setiap kata memiliki bentuk atau lambangnya masing-masing. 3. Cara Baca Dalam bahasa Jepang kanji memiliki dua cara baca, A. Kunyomi Kunyomi merupakan cara baca kanji dalam versi orang Jepang. Jauh
sebelum kanji masuk ke Jepang, orang Jepang memiliki bahasa sendiri namun belum
mengenal huruf. Maka dikemudian hari kata-kata asli Jepang tersebut
diasosiasikan dan dilekatkan pada kanji tersebut. Misal, dalam bahasa Tionghoa air disebut 'Shuǐ' memiliki bentuk
kanji '水', maka dalam kunyomi kanji tersebut dibaca 'Mizu' yang merupakan
bahasa Jepang dari air Kanji dibaca kunyomi jika kanji tersebut dalam satu kata hanya berdiri
sendiri, sebagaimana kanji dari mizu diatas. B. Onyomi Onyomi merupakan cara baca kanji dalam versi asalnya yaitu
Tionghoa atau Cina. Tak sepenuhnya versi Cina, namun lebih ke cara baca yang
kira-kira paling dekat dengan cara baca Cina menurut telinga orang Jepang. Kanji dibaca Onyomi jika kanji tersebut dalam 'satu kata'
berdampingan dengan kanji lainnya Ingat! Bahasa Jepang air adalah 'mizu' sedangkan bahasa Tionghoa
atau cina adalah 'Shuǐ'. Kedua kosa kata itu memiliki satu huruf yang sama
yaitu 水. 水 <- Dibaca mizu karena
berdiri sendiri 水道 <- Dibaca Shuǐdou bukan
mizumichi(Michi merupakan bacaan kunyomi dari kanji 道) dikarenakan dalam satu kata itu memiliki kanji lebih dari satu Sebagai catatan: meskipun dalam satu kata terdapat lebih dari satu
kanji pada nama, kanji tersebut tetap dibaca kunyomi. 4. Sama Bunyi Beda Huruf dan Arti Sebagai pengingat terkadang meski bunyi suatu kosa kata sama,
namun memiliki kanji yang berbeda. Misalkan dalam bahasa Jepang kita menemukan
kosa kata berbunyi 'Ha', belum pasti memiliki satu arti yang sama, karna meski
bunyinya sama jika penulisan kanjinya beda, maka artinya beda pula. 5. Jumlah Kanji Menurut DaiKan-WaJiten jumlah Kanji yang tercatat mencapai 50305,
namun kalian tak perlu khawatir karna kanji yang perlu dihafal tak mencapai sepersepuluhnya,
yaitu hanya 2000 saja (:v) yang sering disebut JouYou kanji. Huruf Abjad Jepang Kanji HIRAGANA (ひらがな) Bagi
kalian yang hari ini sedang mempelajari bahasa jepang, dan masuk pada bab
hiragana, dan kalian kebingungan. Dan belum paham apa itu hiragana?, dan
bagaimaan cara pelafalannya maka kalian berda di artikel yang tepat. Pada
artikel ini saya akan membahas mengenai apa itu hiragana?, dan bagaimana cara
pelafalannya, macam-macam Huruf dasarnya dan lain sebagainya. selamat membaca
Bermanfaat ya.
1.
Penjelasan singkat Hiragana adalah huruf yang
digunakan untuk menuliskan kata yang merupakan kata asli bahasa Jepang. 2.
Pelafalan Dalam pelafalan, huruf Jepang tak
beda jauh pelafalannya dalam lidah orang Indonesia. Huruf 'A' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'A' dalam kata 'Apel' Huruf 'I' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'I' pada 'Ibu' Huruf 'U' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'U' pada 'Uang' Huruf 'E' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'E' pada 'Enak' dan berbeda pada
'Elang' Huruf 'O' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'O' pada 'Orang' 3.
Huruf Dasar Gojūon Pada tabel diatas ini bisa dilihat
46 bentuk dasar dari Hiragana. Disebut: Gojūon (五十音), apabila diterjemahkan artinya “50
Suara”. Namun kalau dihitung cuman ada 46. Disebut 50 karena tabelnya, 5 x 10. Pada baris pertama あ、い、う、え、お adalah
lima vokal pada bahasa jepang (a,i,u,e,o). Untuk huruf ゐ dan ゑ adalah
huruf mati, sudah tidak digunakan sejak tahun 1946. Namun tetap saya cantumkan
untuk sekedar tahu. Untuk huruf は, normalnya
dibaca “HA”. Tapi tergantung pemakaian. Apabila karakter ini perannya sebagai
partikel pada kalimat atau pada kalimat konbanwa(selamat sore/malam) dan konnichiwa(selamat siang),
maka dibaca sebagai “WA”. Untuk huruf を, normalnya
dibaca “WO”. Tapi tergantung pemakaian. Apabila karakter ini perannya sebagai
partikel pada kalimat, maka dibaca sebagai “O” 4.
Dakuon Selanjutnya adalah Dakuon (濁音), apabila
diterjemahkan artinya “Suara Keruh”. Mirip seperti tabel sebelumnya hanya saja
ada dua strip kecil (``) yang biasa disebut ten-ten. Hanya ada 4 jenis huruf dari
huruf-huruf dasar yang dapat berubah menjadi dakuon jika diberi dua strip kecil
(``), 1. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'K' pada pelafalannya akan menjadi 'G', 2. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'S' pada pelafalannya akan menjadi 'Z', namun pada huruf yang dibaca
'shi' akan dibaca 'ji' 3. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'T' pada pelafalannya akan menjadi 'D', namun pada huruf yang dibaca
'chi' akan dibaca 'ji' dan huruf yang dibaca 'tsu' akan menjadi 'zu', 4. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'H' pada pelafalannya akan menjadi 'B' Tambahan: Untuk huruf ず dan づ sama-sama
dibaca sebagai “ZU”. Dulu sempat dibedakan, ず dibaca
sebagai “ZU”, sementara づ dibaca sebagai “DZU”. Namun setelah penyempurnaan ejaan
pada tahun 1946 M keduanya dibaca sama sebagai “ZU”. Kecuali pada: つづく (tsu dzu ku, artinya = To Be
Continued / Bersambung) 気づく (ki dzu ku, artinya =
mengetahui/menyadari) *dan atau pada dialek-dialek
tertentu. Untuk huruf じ dan ぢ sama-sama
dibaca sebagai “JI”. Namun yang lebih sering dipakai biasanya yang ini じ. 5.
Handakuon Handakuon tak jauh beda dengan
Dakuon dimana adanya perubahan bunyi disebabkan ada tambahan sebuah tanda di
huruf tersebut, namun di handakuon tanda tersebut berbentuk lingkaran kecil
mirip lambang derajat (°) yang biasa disebut Maru. Tak seperti dakuon yang dapat
merubah 4 jenis huruf pada huruf hiragana standard, handakuon hanya dapat
merubah 1 jenis huruf pada hiragana standard, yaitu huruf-huruf yang di awali
pelafalannya dengan konsonan 'H', huruf-huruf tersebut akan berubah pelafalan
konsonannya yang awal menjadi 'P'. 6.
Yōon Berikutnya adalah Yōon (拗音), apabila
diterjemahkan artinya diftong, namun tidak sama seperti diftong pada Bahasa
Indonesia. Yōon merupakan gabungan dari dua
karakter yang menghasilkan suara baru. Misalnya adalah に(ni) digabung
dengan や(ya),
akan menghasilkan suara “NYA” seperti pada kata nyamuk. Suara “i” nya melebur
dan dilanjutkan dengan -ya. Yang perlu diperhatikan adalah karakter kedua
ditulis lebih kecil ukurannya. Kombinasi ini hanya dapat dilakukan
pada huruf-huruf hiragana selain vokal yang berakhiran-i dan dihubungkan dengan や(ya), ゆ(yu), atau よ(yo). 7.
Sokuon Yang perlu ditambahkan lagi adalah
Sokuon, bentuknya seperti huruf つ(tsu) hanya saja ukurannya kecil : っ Digunakan sebagai tanda untuk
berhenti sejenak lalu dilanjutkan membaca huruf setelahnya. Contohnya: さっぱり (sappari) かっぱ (kappa) ばっちり (bacchiri) きっちり (kicchiri) Tambahan: Dalam huruf hiragana terdapat juga
bunyi panjang yaitu huruf yang menambahkan huruf vokal pada sukukata yang
mengandung pelafalan bunyi panjang. Aturan untuk penambahan hurufnya adalah
sebagai berikut : jika yang panjang bunyi a,
ditambahkan huruf A 「あ」 jika yang panjang bunyi I, ditambah
huruf I 「い」 jika yang panajng bunyi u, ditambah
huruf U「う」 jika yang panjang bunyi E, ditambah
huruf I「い」 jika yang panjang huruf o,
ditambah huruf u 「う」kecuali
pada beberapa kata tertentu 8.
Huruf-huruf Lainnya Huruf-huruf berikut ini dulunya
tidak ada, namun dengan seiring dengan era modern diperlukan cara baru untuk
mendeskripsikan suara dari bahasa luar. Contohnya: Fa = ふぁ Ti = てぃ Du = どぅ We = うぇ Fo = ふぉ Yang perlu diperhatikan adalah
karakter kedua (あ,い,う,え,お) ditulis lebih
kecil ukurannya. Va =う゛ぁ Vi = う゛ぃ Vu = う゛ Ve = う゛ぇ Vo = う゛ぉ Kata-kata serapan bahasa asing
biasanya ditulis dengan Katakana, namun saya tuliskan versi hiragananya untuk
sekedar tahu. oke kita cukupkan artikle kita pada kali ini semoga bermanfaat
bagi kalian yang sedang mempelajari bahasa jepang, dan bagi kalian yang baru
mampir ke blog saya ini jangan lupa mampir lagi ya. Karena di blog rinidesu.com
ini saya akan membahas semacam kursus bahasa jepang secara gratis dan gampang
dipahami oleh pemula. Baca Juga : Pola kalimat Zuni Huruf Abjad
Jepang KATAKANA KATAKANA (片仮名) 1.
Penjelasan singkat Katakana 片仮名 digunakan
untuk menulis kata-kata dalam bahasa asing, seperti nama negara (アメリカAmerika),
nama orang asing (アントニーAnthony),
kata-kata serapan dari bahasa asing (テーブル teeburu 'table'), bisa
untuk mendeskripsikan suara hewan (ニャンNyan 'suara kucing'), dan bisa juga untuk
mendeskripsikan suara-suara benda mati (ジイイ。。。Jii... 'Suara ketika
menatap lama seseorang') Katakana juga digunakan untuk
menulis kata yang ingin ditekankan dalam suatu kalimat. Contoh : コレがほしいです。 Kore ga hoshii desu. (Mau yang ini) 2.
Pelafalan Dalam pelafalan, huruf Jepang tak
beda jauh pelafalannya dalam lidah orang Indonesia. Huruf 'A' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'A' dalam kata 'Apel' Huruf 'I' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'I' pada 'Ibu' Huruf 'U' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'U' pada 'Uang' Huruf 'E' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'E' pada 'Enak' dan berbeda pada
'Elang' Huruf 'O' dalam bahasa Jepang
memiliki pelafalan yang sama dengan huruf 'O' pada 'Orang' 3.
Huruf Dasar Gojūon Pada tabel diatas ini bisa dilihat
46 bentuk dasar dari Katakana. Disebut: Gojūon (五十音), apabila diterjemahkan artinya “50
Suara”. Namun kalau dihitung cuman ada 46. Disebut 50 karena tabelnya, 5 x 10. Pada baris pertama ア、イ、ウ、エ、オ adalah
lima vokal pada bahasa jepang (a,i,u,e,o). Untuk huruf ヰ dan ヱ adalah
huruf mati, sudah tidak digunakan sejak tahun 1946. Namun tetap saya cantumkan
untuk sekedar tahu. 4. Dakuon Selanjutnya adalah Dakuon (濁音), apabila
diterjemahkan artinya “Suara Keruh”. Mirip seperti tabel sebelumnya hanya saja
ada dua strip kecil (``) yang biasa disebut ten-ten. Hanya ada 4 jenis huruf dari
huruf-huruf dasar yang dapat berubah menjadi dakuon jika diberi dua strip kecil
(``), 1. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'K' pada pelafalannya akan menjadi 'G', 2. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'S' pada pelafalannya akan menjadi 'Z', namun pada huruf yang dibaca
'shi' akan dibaca 'ji' 3. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'T' pada pelafalannya akan menjadi 'D', namun pada huruf yang dibaca
'chi' akan dibaca 'ji' dan huruf yang dibaca 'tsu' akan menjadi 'zu', 4. Huruf-huruf yang diawali dengan
konsonan 'H' pada pelafalannya akan menjadi 'B' 5.
Handakuon Handakuon
tak jauh beda dengan Dakuon dimana adanya perubahan bunyi disebabkan ada
tambahan sebuah tanda di huruf tersebut, namun di handakuon tanda tersebut
berbentuk lingkaran kecil mirip lambang derajat (°) yang biasa disebut Maru. Tak seperti dakuon yang dapat
merubah 4 jenis huruf pada huruf katakana standard, handakuon hanya dapat
merubah 1 jenis huruf pada katakana standard, yaitu huruf-huruf yang di awali
pelafalannya dengan konsonan 'H', huruf-huruf tersebut akan berubah pelafalan
konsonannya yang awal menjadi 'P'.
6.
Yōon Berikutnya
adalah Yōon (拗音),
apabila diterjemahkan artinya diftong, namun tidak sama seperti diftong pada
Bahasa Indonesia. Yōon merupakan gabungan dari dua
karakter yang menghasilkan suara baru. Misalnya adalah ニ(ni) digabung
dengan ヤ(ya),
akan menghasilkan suara “NYA” seperti pada kata nyamuk. Suara “i” nya melebur
dan dilanjutkan dengan -ya. Yang perlu diperhatikan adalah karakter kedua
ditulis lebih kecil ukurannya. Kombinasi ini hanya dapat dilakukan
pada huruf-huruf hiragana selain vokal yang berakhiran-i dan dihubungkan dengan ヤ(ya), ユ(yu), atau ヨ(yo). 7. Sokuon Yang perlu ditambahkan lagi adalah
Sokuon, bentuknya seperti huruf ツ(tsu) hanya saja ukurannya kecil : ッ Digunakan sebagai tanda untuk
berhenti sejenak lalu dilanjutkan membaca huruf setelahnya. Contohnya: ベッラ (Berra) = Aslinya Bella, karena
tidak ada huruf konsonan berawalan 'L' di Jepang maka dialokasikan ke 'R' ロッじゃ (Rojja) カッパ (Kappa) ガッら (Garra) Tambahan: Dalam huruf katakana terdapat juga
bunyi panjang yaitu huruf yang menambahkan huruf vokal pada sukukata yang
mengandung pelafalan bunyi panjang. Aturan untuk penambahan hurufnya cukup
dengan ditambahkan lambang ー 8. Huruf-huruf Lainnya Huruf-huruf berikut ini dulunya
tidak ada, namun dengan seiring dengan era modern diperlukan cara baru untuk
mendeskripsikan suara dari bahasa luar. Contohnya: Fa = ファ Ti = トィ Du = ドゥ We = ウェ Fo = フォ Yang perlu diperhatikan adalah
karakter kedua (ア,イ,ウ,エ,オ) ditulis lebih
kecil ukurannya. Va =ウ゛ァ Vi = ウ゛ィ Vu = ウ゛ Ve = ウ゛ェ Vo = ウ゛ォ Huruf Abjad Jepang Romaji Yap sebagaimana kalian baca di
judul, jenis huruf ini disebut Romaji, bahkan saking mudahnya aku tak perlu
menjelaskan pun kalian sudah paham. Hah... Kok bisa? Hehehe... Yaudah
langsung aja kita masuk pelajaran jenis huruf terakhir dari 4 jenis huruf
Jepang (Kanji, Hiragana, Katakana, dan Romaji) yang merupakan jenis huruf
paling super sangat mudah :v 1.
Penjelasan. Romaji adalah jenis huruf yang
menuliskan bahasa Jepang dalam bentuk huruf Romawi atau lebih sering disebut
alphabet. Done... 😅 Yap... Kalian cukup baca itu dan
hanya itu sebenarnya inti penjelasan Romaji. Hehehe... Gampang bukan, tapi
disini aku akan menambahkan sedikit mengenai contoh huruf romaji, tabel huruf
romaji, beberapa aturan penting dalam penulisan romaji, dan sejarah singkat
romaji. 2.
Contoh Kanji: 水 Kana: みず Romaji: Mizu Nah... Dari contoh diatasa kalian
kuharap sudah semakin paham apa itu Romaji, Romaji adalah bentuk alphabet dari
huruf kanji ataupun hiragana diatas. Nb: Kana -> Sebutan untuk
hiragana dan katakana 3.
Tabel Tabel diatas merupakan penulisan
Romaji berdasarkan huruf-huruf hiragana dan katakana 4.
Hal-hal yang perlu diperhatikan Meskipun sederhana romaji juga
memiliki beberapa atruran tersendiri, yaitu penulisan hurufnya tak bisa
sembarangan, Karena penulisan alphabetical sendiri dalam beberapa bahasa
memiliki hukum yang berbeda, kalau di Indonesia kita mengenal PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia) Namun kalian tak perlu risau karena
romaji tak memiliki banyak aturan tambahan, semuanya sama seperti yang ada pada
tabel diatas cara penulisannya, kecuali: A. Huruf "n" ditetapkan
sebagai bunyi yang memisahkan suku kata, dan tanda hubung digunakan sebagai
pemisah antar suku kata, misalnya: Shin-Osaka B. Huruf "c" yang diikuti
huruf "ch" diganti dengan huruf "t," misalnya: 仏地院 (Butchiin)
aslinya (Bucchiin) - Bukan bucin ya :v C. Huruf "n" yang diikuti
huruf "b", "m", dan "p" berubah menjadi huruf
"m". Tanda hubung dipakai sebagai pemisah antar suku kata. Cuma tiga kok jadi tenang saja ya 🤭 oh
ya btw... Yang poin C mirip hukum Iqlab dalam pelajaran Tajwid kl ada yang tahu
:v. Belajar bahasa Jepang ujung-ujungnya nyambung ke TPA juga yah :v. 5.
Sejarah Singkat Romaji Pada awalnya orang Jepang hanya
mengenal tiga aksara, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Namun beriringnya waktu dan
banyaknya orang mulai belajar bahasa jepang, maka demi memudahkan pembelajaran
bahasa Jepang, komite pendidikan Amerika serikat yang datang ke Jepang atas
panggilan panglima tertinggi sekutu, mengusulkan untuk menggunakan abjad latin
pada bahasa Jepang dan menerbitkan hasil penelitiannya pada 31 Maret 1946,
namun usulan tersebut mendapat kritikan keras dan ditolak. Meski begitu usulan tersebut tak
hentinya diajukan, hingga pada akhirnya pada 29 Desember 1954 pemerintahan
Jepang mengumumkan instruksi kabinet no.1 tahun 1954 yang intinya berisi
pengesahan abjad latin pada bahasa Jepang, atau yang sekarang kita kenal lebih
dengan Romaji. Tambahan: Romaji berasal dari kata Romawi
yang disesuaikan dengan telinga dan lidah orang Jepang. Yap cukup sampai disini penjelasa
singkat yang panjang dari Romaji. "Hah? Maksudnya gimana tuh?" Ya...
Gitulah :v hehehe😅 Kalau menurut kalian ada yang
kurang dari materi ini, ada kesalahan dari materi ini, atau ada yang hendak
ditanyakan jangan lupa tinggalkan usulan, pesan, saran, atau kritik tersebut
dikolom komentar ya😚. Sampai jumpa di materi selanjutnya 👋
Sayounara.
dalam mempelajari suatu bahasa, maka kita wajib untuk mengetahui yang namanya
huruf. Karena Bagaimana mungkin kita bisa menguasai suatu bahasa akan tetapi
kita tidak memahami huruf-huruf yang ada di dalam suatu bahasa tersebut. Begitu
juga dalam mempelajari bahasa Jepang, maka di sana ada beberapa huruf-huruf
yang wajib untuk kita ketahui agar kita menguasai bahasa Jepang dengan baik dan
lancar. Pada pembahasan kali ini ini kita akan mempelajari bersama-sama
pembagian huruf huruf yang terdapat di dalam bahasa Jepang.
0 Response to " "
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pertanyaan atau saran anda!