Katakana Jepang

 
 
 
 
KATAKANA
(片仮名)

1. Penjelasan singkat

Katakana 片仮名 digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa asing, seperti nama negara (アメリカ Amerika), nama orang asing (アントニー Anthony), kata-kata serapan dari bahasa asing (テーブル teeburu ‘table’), bisa untuk mendeskripsikan suara hewan (ニャンNyan ‘suara kucing’), dan bisa juga untuk mendeskripsikan suara-suara benda mati (ジイイ。。。Jii…‘Suara ketika menatap lama seseorang’)
Katakana juga digunakan untuk menulis kata yang ingin ditekankan dalam suatu kalimat.
Contoh : コレがほしいです。
Kore ga hoshii desu. 
(Mau yang ini)

2. Pelafalan

Dalam pelafalan, huruf Jepang tak beda jauh pelafalannya dalam lidah orang Indonesia. 
Huruf ‘A’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘A’ dalam kata ‘Apel’
Huruf ‘I’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘I’ pada ‘Ibu’
Huruf ‘U’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘U’ pada ‘Uang’
Huruf ‘E’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘E’ pada ‘Enak’ dan berbeda pada ‘Elang’
Huruf ‘O’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘O’ pada ‘Orang’

3. Huruf Dasar

 
 

1. Gojūon

Pada tabel diatas ini bisa dilihat 46 bentuk dasar dari Katakana. Disebut: Gojūon (五十音), apabila diterjemahkan artinya “50 Suara”. Namun kalau dihitung cuman ada 46. Disebut 50 karena tabelnya, 5 x 10.
Pada baris pertama ア、イ、ウ、エ、オ adalah lima vokal pada bahasa jepang (a,i,u,e,o).
Untuk huruf dan adalah huruf mati, sudah tidak digunakan sejak tahun 1946. Namun tetap saya cantumkan untuk sekedar tahu.

4. Dakuon

Selanjutnya adalah Dakuon (濁音), apabila diterjemahkan artinya “Suara Keruh”. Mirip seperti tabel sebelumnya hanya saja ada dua strip kecil (“) yang biasa disebut ten-ten.
Hanya ada 4 jenis huruf dari huruf-huruf dasar yang dapat berubah menjadi dakuon jika diberi dua strip kecil (“),
1. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘K’ pada pelafalannya akan menjadi ‘G’,
2. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘S’ pada pelafalannya akan menjadi ‘Z’, namun pada huruf yang dibaca ‘shi’ akan dibaca ‘ji’
3. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘T’ pada pelafalannya akan menjadi ‘D’, namun pada huruf yang dibaca ‘chi’ akan dibaca ‘ji’ dan huruf yang dibaca ‘tsu’ akan menjadi ‘zu’,
4. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘H’ pada pelafalannya akan menjadi ‘B’

5. Handakuon

 
 
 
 
Handakuon tak jauh beda dengan Dakuon dimana adanya perubahan bunyi disebabkan ada tambahan sebuah tanda di huruf tersebut, namun di handakuon tanda tersebut berbentuk lingkaran kecil mirip lambang derajat (°) yang biasa disebut Maru.
Tak seperti dakuon yang dapat merubah 4 jenis huruf pada huruf katakana standard, handakuon hanya dapat merubah 1 jenis huruf pada katakana standard, yaitu huruf-huruf yang di awali pelafalannya dengan konsonan ‘H’, huruf-huruf tersebut akan berubah pelafalan konsonannya yang awal menjadi ‘P’.
 

6. Yōon

 
 
Berikutnya adalah Yōon (拗音), apabila diterjemahkan artinya diftong, namun tidak sama seperti diftong pada Bahasa Indonesia.
Yōon merupakan gabungan dari dua karakter yang menghasilkan suara baru. Misalnya adalah (ni) digabung dengan (ya), akan menghasilkan suara “NYA” seperti pada kata nyamuk. Suara “i” nya melebur dan dilanjutkan dengan -ya. Yang perlu diperhatikan adalah karakter kedua ditulis lebih kecil ukurannya.
Kombinasi ini hanya dapat dilakukan pada huruf-huruf hiragana selain vokal yang berakhiran-i dan dihubungkan dengan (ya), (yu), atau (yo).

7. Sokuon

Yang perlu ditambahkan lagi adalah Sokuon, bentuknya seperti huruf (tsu) hanya saja ukurannya kecil :
Digunakan sebagai tanda untuk berhenti sejenak lalu dilanjutkan membaca huruf setelahnya. Contohnya:
ベッラ (Berra) = Aslinya Bella, karena tidak ada huruf konsonan berawalan ‘L’ di Jepang maka dialokasikan ke ‘R’
ロッじゃ (Rojja)
カッパ (Kappa)
ガッら (Garra)
Tambahan:
Dalam huruf katakana terdapat juga bunyi panjang yaitu huruf yang menambahkan huruf vokal pada sukukata yang mengandung pelafalan bunyi panjang. Aturan untuk penambahan hurufnya cukup dengan ditambahkan lambang

8. Huruf-huruf Lainnya

Huruf-huruf berikut ini dulunya tidak ada, namun dengan seiring dengan era modern diperlukan cara baru untuk mendeskripsikan suara dari bahasa luar.
Contohnya:
Fa = ファ
Ti = トィ
Du = ドゥ
We = ウェ
Fo = フォ
Yang perlu diperhatikan adalah karakter kedua (,,,,) ditulis lebih kecil ukurannya.
Va =ウ゛ァ
Vi = ウ゛ィ
Vu = ウ゛
Ve = ウ゛ェ
Vo = ウ゛ォ

Penutup

 

Demikian artikel kita kali ini mengenai Katakana Jepang, semoga setelah membaca artikel ini kalian memahami makna Katakana Jepang dengan baik.

 

 

 

Iklan