Huruf Abjad Dalam Bahasa Jepang

Oke teman-teman semuanya kembali lagi di blog Rinidesu.com ini,  terima kasih kepada kalian yang sudah Mengunjungi blog ini untuk belajar bahasa Jepang yang secara gratis dan mudah. Di  blog Rinidesu.com ini ini kalian akan mendapatkan pelajaran bahasa Jepang yang akan dijelaskan secara detail dan mendalam sehingga kalian akan mudah memahami pelajaran bahasa Jepang yang akan kami sampaikan.  Bagi kalian yang pertama kali mengunjungi blog ini ini silahkan kalian membaca artikel daging yang kami berikan di blog ini.

Dalam bahasa Jepang, ada dua jenis huruf abjad yang digunakan, yaitu huruf hiragana dan katakana. Kedua jenis huruf ini merupakan bagian dari sistem tulisan yang disebut kana, yang merupakan sistem tulisan abjad dasar bahasa Jepang.

Huruf katakana terdiri dari 46 karakter yang juga ditulis dengan sirkuit-sirkuit atau garis-garis yang membentuk pola tertentu. Huruf katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata asing yang diadaptasi ke dalam bahasa Jepang, seperti nama orang asing atau nama-nama makanan asing. Huruf katakana juga digunakan untuk menuliskan suara-suara yang tidak dapat dituliskan dengan huruf hiragana.

Contoh huruf hiragana dan katakana:

ひらがな (hiragana): あ い う え お か き く け こ さ し す せ そ た ち つ て と な に ぬ ね の は ひ ふ へ ほ ま み む め も や ゆ よ ら り る れ ろ わ を ん

カタカナ (katakana): ア イ ウ エ オ カ キ ク ケ コ サ シ ス セ ソ タ チ ツ テ ト ナ ニ ヌ ネ ノ ハ ヒ フ ヘ ホ マ ミ ム メ モ ヤ ユ ヨ ラ リ ル レ ロ ワ ヲ ン

Dalam bahasa Jepang di sana ada beberapa abjad yang wajib untuk kalian ketahui, karena dengan menguasai huruf bahasa Jepang kamu bisa memahami banyak sekali kebudayaan Jepang.  mulai dari makanan, minuman ,kesenian, gaya hidup dan  banyak lainnya.

Dan bahkan bagi kalian yang ingin memahami anime anime yang kalian tonton setiap hari tanpa perlu subtitle. Maka kalian harus memahami bahasa Jepang, dan kalian tidak akan memahami bahasa Jepang kecuali kalian memahami huruf abjad dalam bahasa Jepang. Inilah pentingnya mengetahui huruf abjad dalam bahasa Jepang

Huruf Abjad Jepang Kanji

 
1. Apa itu kanji?

Kanji adalah aksara dari Tionghoa yang digunakan dalam bahasa Jepang, bahkan secara harfiah kanji berarti ‘aksara dari Han(sebutan orang Jepang atas orang Tionghoa)’
Pada zaman dulu kanji juga disebut dengan mana (真名) atau Shinji (真字) untuk membedakannya dari Kana (sebutan untuk hiragana dan Katakana).

 
2. Fungsi

Kanji berfungsi untuk melambangkan ide atau konsep, semacam kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan kata keterangan).
Selain kata serapan, kanji dipakai untuk melambangkan hampir seluruh kosa kata yang berasal dari Tionghoa maupun Jepang. Bisa dikatakan hampir setiap kata memiliki bentuk atau lambangnya masing-masing.
 

3. Cara Baca

Dalam bahasa Jepang kanji memiliki dua cara baca,

A. Kunyomi

Kunyomi merupakan cara baca kanji dalam versi orang Jepang. Jauh sebelum kanji masuk ke Jepang, orang Jepang memiliki bahasa sendiri namun belum mengenal huruf. Maka dikemudian hari kata-kata asli Jepang tersebut diasosiasikan dan dilekatkan pada kanji tersebut.
Misal, dalam bahasa Tionghoa air disebut ‘Shuǐ’ memiliki bentuk kanji ‘‘, maka dalam kunyomi kanji tersebut dibaca ‘Mizu’ yang merupakan bahasa Jepang dari air
Kanji dibaca kunyomi jika kanji tersebut dalam satu kata hanya berdiri sendiri, sebagaimana kanji dari mizu diatas.

B. Onyomi

Onyomi merupakan cara baca kanji dalam versi asalnya yaitu Tionghoa atau Cina. Tak sepenuhnya versi Cina, namun lebih ke cara baca yang kira-kira paling dekat dengan cara baca Cina menurut telinga orang Jepang.
Kanji dibaca Onyomi jika kanji tersebut dalam ‘satu kata’ berdampingan dengan kanji lainnya

Ingat! Bahasa Jepang air adalah ‘mizu’ sedangkan bahasa Tionghoa atau cina adalah ‘Shuǐ’. Kedua kosa kata itu memiliki satu huruf yang sama yaitu .
 <- Dibaca mizu karena berdiri sendiri
水道 <- Dibaca Shuǐdou bukan mizumichi(Michi merupakan bacaan kunyomi dari kanji ) dikarenakan dalam satu kata itu memiliki kanji lebih dari satu
Sebagai catatan: meskipun dalam satu kata terdapat lebih dari satu kanji pada nama, kanji tersebut tetap dibaca kunyomi.

 
4. Sama Bunyi Beda Huruf dan Arti

Sebagai pengingat terkadang meski bunyi suatu kosa kata sama, namun memiliki kanji yang berbeda. Misalkan dalam bahasa Jepang kita menemukan kosa kata berbunyi ‘Ha’, belum pasti memiliki satu arti yang sama, karna meski bunyinya sama jika penulisan kanjinya beda, maka artinya beda pula.

 
5. Jumlah Kanji

Menurut DaiKan-WaJiten jumlah Kanji yang tercatat mencapai 50305, namun kalian tak perlu khawatir karna kanji yang perlu dihafal tak mencapai sepersepuluhnya, yaitu hanya 2000 saja (:v) yang sering disebut JouYou kanji.

Huruf Abjad Jepang Kanji
 

 
1. HIRAGANA

(ひらがな)
 
Bagi kalian yang hari ini sedang mempelajari bahasa jepang, dan masuk pada bab hiragana, dan kalian kebingungan. Dan belum paham apa itu hiragana?, dan bagaimaan cara pelafalannya maka kalian berda di artikel yang tepat. Pada artikel ini saya akan membahas mengenai apa itu hiragana?, dan bagaimana cara pelafalannya, macam-macam Huruf dasarnya dan lain sebagainya. selamat membaca Bermanfaat ya.



1. Penjelasan singkat

Huruf hiragana adalah salah satu jenis huruf abjad yang digunakan dalam bahasa Jepang. Hiragana terdiri dari 46 karakter yang ditulis dengan sirkuit-sirkuit atau garis-garis yang membentuk pola tertentu. Huruf hiragana digunakan untuk menuliskan kata-kata dasar bahasa Jepang, seperti kata benda, kata kerja, dan kata sifat.

Contoh huruf hiragana:

ひらがな (hiragana): あ い う え お か き く け こ さ し す せ そ た ち つ て と な に ぬ ね の は ひ ふ へ ほ ま み む め も や ゆ よ ら り る れ ろ わ を ん

Setiap huruf hiragana memiliki bunyi yang spesifik dan digunakan untuk menyusun kata-kata dalam bahasa Jepang. Misalnya, huruf あ dibaca “a”, huruf い dibaca “i”, dan huruf う dibaca “u”.

Huruf hiragana merupakan bagian dari sistem tulisan kana yang merupakan sistem tulisan abjad dasar bahasa Jepang. Sistem tulisan kana terdiri dari huruf hiragana dan huruf katakana. Huruf hiragana digunakan untuk menuliskan kata-kata dasar bahasa Jepang, sedangkan huruf katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata asing yang diadaptasi ke dalam bahasa Jepang, seperti nama orang asing atau nama-nama makanan asing.

2. Pelafalan

Dalam pelafalan, huruf Jepang tak beda jauh pelafalannya dalam lidah orang Indonesia.
Huruf ‘A’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘A’ dalam kata ‘Apel’
Huruf ‘I’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘I’ pada ‘Ibu’
Huruf ‘U’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘U’ pada ‘Uang’
Huruf ‘E’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘E’ pada ‘Enak’ dan berbeda pada ‘Elang’
Huruf ‘O’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ‘O’ pada ‘Orang’

3. Huruf Dasar

huruf dasar hiragana

2. Gojūon

Pada tabel diatas ini bisa dilihat 46 bentuk dasar dari Hiragana. Disebut: Gojūon (五十音), apabila diterjemahkan artinya “50 Suara”. Namun kalau dihitung cuman ada 46. Disebut 50 karena tabelnya, 5 x 10.
Pada baris pertama あ、い、う、え、お adalah lima vokal pada bahasa jepang (a,i,u,e,o).
Untuk huruf  dan  adalah huruf mati, sudah tidak digunakan sejak tahun 1946. Namun tetap saya cantumkan untuk sekedar tahu.

Untuk huruf , normalnya dibaca “HA”. Tapi tergantung pemakaian. Apabila karakter ini perannya sebagai partikel pada kalimat atau pada kalimat konbanwa(selamat sore/malam) dan
konnichiwa(selamat siang), maka dibaca sebagai “WA”.
Untuk huruf , normalnya dibaca “WO”. Tapi tergantung pemakaian. Apabila karakter ini perannya sebagai partikel pada kalimat, maka dibaca sebagai “O”

4. Dakuon

Selanjutnya adalah Dakuon (濁音), apabila diterjemahkan artinya “Suara Keruh”. Mirip seperti tabel sebelumnya hanya saja ada dua strip kecil (“) yang biasa disebut ten-ten.
Hanya ada 4 jenis huruf dari huruf-huruf dasar yang dapat berubah menjadi dakuon jika diberi dua strip kecil (“),

1. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘K’ pada pelafalannya akan menjadi ‘G’,
2. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘S’ pada pelafalannya akan menjadi ‘Z’, namun pada huruf yang dibaca ‘shi’ akan dibaca ‘ji’
3. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘T’ pada pelafalannya akan menjadi ‘D’, namun pada huruf yang dibaca ‘chi’ akan dibaca ‘ji’ dan huruf yang dibaca ‘tsu’ akan menjadi ‘zu’,
4. Huruf-huruf yang diawali dengan konsonan ‘H’ pada pelafalannya akan menjadi ‘B’

Tambahan:

Untuk huruf  dan  sama-sama dibaca sebagai “ZU”.
Dulu sempat dibedakan,  dibaca sebagai “ZU”, sementara  dibaca sebagai “DZU”. Namun setelah penyempurnaan ejaan pada tahun 1946 M keduanya dibaca sama sebagai “ZU”. Kecuali pada:
つづく (tsu dzu ku, artinya = To Be Continued / Bersambung)
気づく (ki dzu ku, artinya = mengetahui/menyadari)
*dan atau pada dialek-dialek tertentu.
Untuk huruf  dan  sama-sama dibaca sebagai “JI”. Namun yang lebih sering dipakai biasanya yang ini .

5. Handakuon

handakuon
handakuon

 

 

Handakuon adalah salah satu jenis tulisan Kanji (kanji adalah salah satu sistem tulisan bahasa Jepang yang menggunakan ideogram Cina). Handakuon merupakan bagian dari sistem tulisan Kanji yang digunakan untuk menuliskan suara yang tidak dapat dituliskan dengan huruf hiragana atau katakana. Handakuon merupakan salah satu dari empat jenis tulisan Kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang, yaitu:

  1. Handakuon: Digunakan untuk menuliskan suara yang tidak dapat dituliskan dengan huruf hiragana atau katakana.
  2. Radikal: Bagian dasar dari sebuah Kanji yang memberikan arti pada Kanji tersebut.
  3. Indikator: Bagian tambahan dari sebuah Kanji yang memberikan informasi tambahan mengenai cara membaca Kanji tersebut.
  4. Jukugo: Kata-kata yang terdiri dari beberapa Kanji yang digabungkan bersama.

Contoh handakuon:

波 (は, “ha”) 島 (とう, “tou”) 湖 (こ, “ko”)

Handakuon tidak memiliki arti tertentu, tetapi hanya digunakan untuk menuliskan suara yang tidak dapat dituliskan dengan huruf hiragana atau katakana. Handakuon sering digunakan untuk menuliskan kata-kata asing yang diadaptasi ke dalam bahasa Jepang, seperti nama orang asing atau nama-nama makanan asing.

Handakuon tak jauh beda dengan Dakuon dimana adanya perubahan bunyi disebabkan ada tambahan sebuah tanda di huruf tersebut, namun di handakuon tanda tersebut berbentuk lingkaran kecil mirip lambang derajat (°) yang biasa disebut Maru.
Tak seperti dakuon yang dapat merubah 4 jenis huruf pada huruf hiragana standard, handakuon hanya dapat merubah 1 jenis huruf pada hiragana standard, yaitu huruf-huruf yang di awali pelafalannya dengan konsonan ‘H’, huruf-huruf tersebut akan berubah pelafalan konsonannya yang awal menjadi ‘P’.

6. Yōon

Yoon
Yoon

Berikutnya adalah Yōon (拗音), apabila diterjemahkan artinya diftong, namun tidak sama seperti diftong pada Bahasa Indonesia.
Yōon merupakan gabungan dari dua karakter yang menghasilkan suara baru. Misalnya adalah (ni) digabung dengan (ya), akan menghasilkan suara “NYA” seperti pada kata nyamuk. Suara “i” nya melebur dan dilanjutkan dengan -ya. Yang perlu diperhatikan adalah karakter kedua ditulis lebih kecil ukurannya.
Kombinasi ini hanya dapat dilakukan pada huruf-huruf hiragana selain vokal yang berakhiran-i dan dihubungkan dengan (ya), (yu), atau (yo).

7. Sokuon

Yang perlu ditambahkan lagi adalah Sokuon, bentuknya seperti huruf (tsu) hanya saja ukurannya kecil : 
Digunakan sebagai tanda untuk berhenti sejenak lalu dilanjutkan membaca huruf setelahnya. Contohnya:
さっぱり (sappari)
かっぱ (kappa)
ばっちり (bacchiri)
きっちり (kicchiri)

Contoh kata-kata yang menggunakan Sokuon:

さっぱり (sappari) = merasa lega atau segar かっぱ (kappa) = kera ばっちり (bacchiri) = sempurna atau pas きっちり (kicchiri) = rapi atau teratur

Sedangkan bunyi panjang adalah bunyi vokal yang diucapkan lebih lama daripada bunyi vokal biasa. Dalam bahasa Jepang, bunyi panjang ditandai dengan menambahkan huruf vokal tertentu setelah huruf vokal yang akan diucapkan dengan bunyi panjang. Aturan untuk penambahan huruf vokal untuk menunjukkan bunyi panjang adalah sebagai berikut:

  • Jika yang panjang bunyi a, ditambahkan huruf A 「あ」
  • Jika yang panjang bunyi I, ditambah huruf I 「い」
  • Jika yang panjang bunyi u, ditambah huruf U「う」
  • Jika yang panjang bunyi E, ditambah huruf I「い」
  • Jika yang panjang huruf o, ditambah huruf u 「う」kecuali pada beberapa kata tertentu

Contoh kata-kata yang menggunakan bunyi panjang:

たかい (takai) = mahal おおい (ooi) = banyak おんな (onna) = perempuan おとこ (otoko) = laki-laki

Semoga informasi ini bermanfaat. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan tanyakan kepada saya.

 

8. Huruf-huruf Lainnya

Huruf-huruf berikut ini dulunya tidak ada, namun dengan seiring dengan era modern diperlukan cara baru untuk mendeskripsikan suara dari bahasa luar.
Contohnya:
Fa = ふぁ
Ti = てぃ
Du = どぅ
We = うぇ
Fo = ふぉ
Yang perlu diperhatikan adalah karakter kedua (,,,,) ditulis lebih kecil ukurannya.
Va =う゛ぁ
Vi = う゛ぃ
Vu = う゛
Ve = う゛ぇ
Vo = う゛ぉ

Kata-kata serapan bahasa asing biasanya ditulis dengan Katakana, namun saya tuliskan versi hiragananya untuk sekedar tahu. oke kita cukupkan artikle kita pada kali ini semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang mempelajari bahasa jepang, dan bagi kalian yang baru mampir ke blog saya ini jangan lupa mampir lagi ya. Karena di blog rinidesu.com ini saya akan membahas semacam kursus bahasa jepang secara gratis dan gampang dipahami oleh pemula.
Baca Juga : Pola kalimat Zuni
 
 
 
 
 
 
 

 

 

 

 

 

Iklan